KETIK, PACITAN – Aktivitas pengerukan sedimentasi terlihat berlangsung di Kolam Labuh Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupaten Pacitan.
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengangkat endapan lumpur.
Di lokasi, tiga alat berat berupa ekskavator amfibi dan ekskavator darat tampak beroperasi di area perairan pelabuhan.
Endapan lumpur dari dasar kolam labuh dikeruk, kemudian material hasil pengerukan diangkut menggunakan truk untuk diangkat ke permukaan.
Pengerukan ini dilakukan sebagai upaya memperdalam kolam labuh agar kapal nelayan dapat keluar masuk dengan lancar.
Selama beberapa waktu terakhir, kondisi kolam yang dangkal kerap menyulitkan aktivitas nelayan, terutama saat air laut dalam kondisi surut.
Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Yudi Kurniawan, mengatakan pengerukan tersebut merupakan tindak lanjut dari aduan nelayan.
Pengerukan dilakukan menyusul perintah langsung Gubernur Khofifah saat kunjungan kerja ke Pacitan, 12 Agustus 2025 lalu.
“Saat itu ada penyaluran bantuan alat tangkap ke nelayan oleh Gubernur. Salah satu agendanya bertemu nelayan dan yang mewakili ada Ketua HSNI Pacitan. Nelayan menyampaikan ke Bu Gubernur bahwa kolam labuhnya dangkal. Jadi kapal mau bergerak sulit, apalagi kalau surut rendah, kapal tidak bisa bergerak,” kata Yudi, Jumat, 19 Desember 2025.
Menurut Yudi, kondisi sedimentasi sudah cukup lama dikeluhkan nelayan karena mengganggu aktivitas keluar masuk kapal, terutama kapal berukuran sedang hingga besar.
Situasi tersebut berdampak langsung pada kelancaran aktivitas melaut dan bongkar muat hasil tangkapan.
“Mendengar keluhan itu, Ketua HSNI Pacitan langsung meminta agar kolam labuh dikeruk. Saat itu juga langsung diiyakan oleh Bu Gubernur,” lanjutnya.
Realisasi pengerukan kolam labuh ini disambut positif oleh para nelayan Tamperan.
"Dengan kedalaman kolam yang kembali normal, harapannya ya aktivitas pelayaran kapal nelayan menjadi lebih aman dan lancar, khususnya saat kondisi air laut surut," ungkap nelayan setempat, Yulianto.(*)
