KETIK, SURABAYA – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) menampilkan berbagai inovasi layanan transportasi di Pameran Jatim Fest 2025. Mengusung tema “Digitalisasi Transportasi Menuju Smart Transportation”, booth Dishub Jatim menampilkan beragam program transportasi, mulai dari darat, laut, udara, hingga kereta api.
Pameran multiproduk terbesar dalam rangka Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur diselenggarakan Exhibition Hall Grand City Surabaya.
"Fokus utama dalam booth pameran ini adalah layanan Trans Jatim sebagai bentuk nyata digitalisasi transportasi di provinsi ini," ujar Sumarni, S.T., M.M., kepala Seksi Keterpaduan Transportasi dan Multimoda, Dishub Jatim, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Erry Windyarti, S.E., penyusun Program dan Anggaran, Dishub Jatim menjelaskan, Trans Jatim ini sudah berbasis digital dengan sistem Trans Jatim Ajaib 2.0 yang bisa diunduh di Android dan iOS. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa memantau jadwal dan menikmati layanan yang aman, ramah, nyaman, serta terjangkau.
Ia menambahkan, tarif Trans Jatim ditetapkan sangat terjangkau Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar dan santri. Bus juga dilengkapi fasilitas modern seperti pendingin udara (AC), kamera AI untuk pemantauan keamanan, dan sopir berseragam rapi.
Dari kiri: Erry Windyarti, S.E.,Sumarni, S.T., M.M., dan Tyas Priambudi, S.T. yang berjaga di stan Dishub Jatim. (Foto: Fasya/Ketik.com)
“Dulu bus sering panas dan berdebu, sekarang semua ber-AC. Sopirnya pun tertib dan dipantau kamera AI, jadi kalau ada copet atau sopir ngebut bisa langsung terdeteksi,” jelasnya.
Saat ini, Trans Jatim telah melayani wilayah Gerbangkertosusila hingga koridor 6, dan ditargetkan berkembang ke koridor 7 pada tahap berikutnya. Dishub Jatim juga aktif menyebarkan informasi melalui media sosial, podcast, radio, dan televisi, serta rutin melakukan survei kepuasan penumpang di terminal-terminal.
“Harapan kami, masyarakat Jawa Timur semakin mengenal bahwa kita sudah punya layanan transportasi yang smart, aman, dan terjadwal. Jadi penumpang tidak perlu lagi takut dicopet atau telat," terangnya.
Tyas Basuki Priambudi, S.T., Pranata Komputer Ahli Pertama, Dishub Jatim, menambahkan, Trans Jatim penting karena menjadi angkutan umum massal pertama di Jawa Timur yang mampu menekan angka kemacetan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, serta menurunkan potensi kecelakaan di jalan.
“Trans Jatim ini bukan sekadar alat transportasi, tapi juga upaya kami meningkatkan persepsi masyarakat terhadap layanan publik yang murah, aman, dan nyaman,” pungkasnya. (*)