Dijuluki ‘Deedat Plus’, Siapa Sebenarnya Zakir Naik?

10 Juli 2025 11:05 10 Jul 2025 11:05

Thumbnail Dijuluki ‘Deedat Plus’, Siapa Sebenarnya Zakir Naik?
Zakir Naik. (Foto: DZN Indonesia)

KETIK, MALANG – Penceramah asal India, Dr. Zakir Naik, kembali menyapa penggemarnya di Indonesia melalui serangkaian safari dakwah bertajuk "Indonesia Lecture Dr. Zakir Naik Tour 2025". Acara yang diinisiasi oleh Garda Mualaf Indonesia telah dimulai pada 8 Juli 2025 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo.

Setelah Solo, Dr. Naik dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan dakwahnya ke Kota Malang, Jawa Timur, hari ini, 10 Juli 2025, dengan lokasi di Stadion Gajayana. Pihak penyelenggara menyatakan bahwa acara ini gratis dan terbuka untuk umum, namun mengharuskan pendaftaran daring melalui situs resmi dznindonesia.id. 

Meskipun safari dakwah ini disambut antusias oleh sebagian masyarakat, khususnya di Malang, sejumlah penolakan juga sempat muncul. Namun, panitia menegaskan bahwa acara akan tetap berjalan, dengan menekankan bahwa dakwah yang disampaikan bersifat damai, tidak memaksa, dan dilindungi oleh kebebasan beragama yang dijamin konstitusi.

Profil Zakir Naik

Melansir laman DZN Indonesia, penceramah internasional Dr. Zakir Naik dikenal luas atas kontribusinya di bidang dakwah dan perbandingan agama. Ia mengakui terinspirasi oleh sosok Syekh Ahmed Deedat, orator terkenal yang telah berkiprah selama lebih dari 40 tahun dalam dakwah Islam. Deedat bahkan pernah menjuluki Dr. Zakir Naik dengan sebutan “Deedat Plus” pada tahun 1994, sebagai bentuk pengakuan atas kemampuannya. Apresiasi ini dipertegas pada Mei 2000 ketika Syekh Deedat menyerahkan plakat bertuliskan ‘Diberikan Kepada Dr. Zakir Abdul Karim Naik Atas Prestasinya Di Bidang Dakwah Dan Kajian Perbandingan Agama’.

Misi utama Dr. Zakir Naik adalah menjangkau remaja Muslim terpelajar yang mulai mempertanyakan keyakinan mereka dan menganggap agama sudah tidak relevan. Selain itu, ia juga berupaya menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam di berbagai kalangan.

Zakir Naik memiliki latar belakang sebagai dokter bedah dan meraih gelar MBBS dan sempat berpraktik di Mumbai, India.

"Saya awalnya adalah dokter. Orangtua saya juga seorang dokter. Jadi kami adalah keluarga dokter," kata Zakir Naik dikutip dari kanal YouTube Richard Lee, melansir Suara.com jejaring Ketik.com, Kamis, 10 Juli 2025.

Meski menganggap profesi dokter sangat mulia, ia merasakan panggilan yang lebih besar sebagai pendakwah.

"Saya memilih dokter karena saya merasa dokter adalah pekerjaan terbaik dalam hidup. Tapi ketika saya menemukan pekerjaan yang lebih baik (dakwah), di mana kita merawat manusia secara spiritual, itu jauh lebih kuat dibandingkan kita merawat seseorang secara fisik dan medis," katanya.

Zakir Naik berpandangan bahwa baik dokter maupun pendakwah memiliki kesamaan dalam misi penyembuhan seseorang. Namun, menurutnya, perbedaan fundamentalnya terletak pada objek yang disembuhkan. Jika dokter menyembuhkan penyakit fisik, pendakwah berupaya menyembuhkan penyakit spiritual atau keraguan dalam diri seseorang.

"Di situlah saya beralih dari dokter fisik menjadi dokter jiwa (spiritual)," kata Zakir Naik.

Zakir Naik secara konsisten menolak honorarium ceramah. Ia memilih untuk tidak mengambil bayaran sepeser pun, bahkan menanggung sendiri biaya perjalanan dan akomodasi.

"Setiap ada yang mengundangku, aku membayar tiket dan hotel ku sendiri," katanya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Zakir Naik Deedat Plus profil zakir naik