KETIK, MALUKU UTARA – Pukulan keras anak Masatawa akhirnya menggema di panggung internasional. Petinju muda asal Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Asri Udin, sukses mengibarkan nama Indonesia di ajang Taipei City Cup International Boxing Tournament 2025.
Atlet binaan Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) pimpinan Ray Zulham Faras Nugraha itu meraih medali emas kelas ringan (60 kg) sekaligus menyabet gelar prestisius sebagai Petinju Terbaik (Best Boxer) turnamen.
Kemenangan tersebut menjadi momen bersejarah bagi Asri, yang lahir pada 1 April 2002. Ia mengaku bangga dapat mempersembahkan prestasi itu untuk Tanah Air.
“Saya sangat senang dan bangga sekali bisa menyumbangkan medali emas dan mempersembahkan gelar petinju terbaik buat Indonesia. Ini first time saya jadi the best boxer di turnamen internasional,” ujar Asri melalui WhatsApp, Jumat 22 Agustus 2025.
Keberhasilan di Taipei menjadi modal penting bagi Asri yang kini menatap SEA Games Thailand 2025. Sebelumnya, ia sudah meraih emas pada Seleksi Nasional (Seleknas) Tinju Piala Menpora 2025.
Mengidolakan Aldoms Suguro dan juara dunia asal Ukraina, Vasyl Lomachenko, Asri bertekad memperbaiki pencapaiannya di pesta olahraga dua tahunan Asia Tenggara.
“Di SEA Games Kamboja 2023 saya mendapat medali perak. Saya ingin menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia di SEA Games Thailand 2025 nanti,” tegasnya.
Perjalanan Asri di dunia tinju dimulai sejak 2017, kala ia berlatih bersama pelatih Rahmat Macho di Sasana Baskara, Ternate. Dari ring sederhana, semangat juangnya kini menjadikannya andalan Timnas Tinju Indonesia.
Atas pencapaian ini, Keluarga Besar Masatawa Maluku Utara menyampaikan apresiasi dan rasa bangga. Mereka menyebut Asri sebagai “Pukulan dari anak Masatawa” yang telah mengharumkan nama Maluku Utara, khususnya Halmahera Selatan, di kancah dunia. Dukungan dan doa pun terus mengalir agar ia mampu mempersembahkan emas di SEA Games mendatang.
Dalam Taipei City Cup 2025, Timnas Tinju Indonesia mencatat hasil gemilang dengan membawa pulang enam medali: tiga emas (Asri Udin, Nabila Maharni, Maikhel Robet Muskita), dua perak (Israellah A B Saweho, Aldoms Suguro), serta satu perunggu (Uswatun).