KETIK, JAKARTA – Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) menggalang konsolidasi masyarakat sipil dalam perhelatan Festival Sumud Nusantara di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu 24 Agustus 2025.
Dalam acara itu turut hadir perrwakilan Indonesia, ulama nasional KH Bachtiar Nasir (UBN) bersama pegiat kemanusiaan Muhammad Husein Gaza.
Konsolidasi membahas langkah strategis menghadapi pelaparan sistemik akibat blokade Israel di Gaza, sekaligus memperkuat perjuangan menuju Palestina merdeka.
Dalam kesempatan itu, UBN menegaskan IGPC adalah gerakan murni kemanusiaan yang tidak terkait kepentingan politik.
“Indonesia Global Peace Convoy ini adalah gerakan kemanusiaan non-politik. Tidak berafiliasi ke partai politik manapun, juga tidak ke ormas manapun. IGPC adalah inisiatif kemanusiaan yang anti-penjajahan dan anti-genosida,” ujar UBN, inisiator IGPC dari Kuala Lumpur melalui pesan tertulisnya.
Selanjutnya, pria lulusan University Islam Madinah ini mengatakan, IGPC bersifat terbuka untuk semua kalangan.
“Organisasi ini milik bersama. Setiap orang boleh menggunakan ini. Ke depan, organisasi yang kuat adalah organisasi yang berbasis kepercayaan kolektif, bukan kekuatan tunggal. Karena di masa depan, itulah yang dipercaya,” jelasnya.
UBN juga menegaskan fokus utama IGPC adalah perjuangan membebaskan Gaza. Selain itu dalam IGPC juga tidak memfigurkan tokoh tertentu.
“Dalam organisasi IGPC, kita tak mengangkat tokoh manapun. Atau organisasi manapun yang ditonjolkan. Fokus kita Gaza,"ujarnya.
Di mana, sambung UBN, aktivitas pokok dalam IGPC fokus menembus blokade Gaza. Aksi inilah yang akan dilakukan lakukan secara strategis, yakni mengubah emosi menjadi kerja-kerja nyata.
"Kemudian kerja-kerja emosional sudah waktunya diturunkan dalam bentuk kerja-kerja strategis,” tegasnya.
Senada dengan itu, Husein Gaza menilai IGPC dapat menjadi sarana edukasi sekaligus pemersatu di kalangan akar rumput.
“Bagaimana kita bisa mengedukasi masyarakat untuk bersatu di kalangan grassroots, itulah harapan kami. Indonesia Global Peace Convoy harus menjadi pengikat. Kita tidak hanya berwacana, tapi benar-benar mengambil langkah strategis. Dan IGPC adalah salah satunya,” ujar Husein, Koordinator IGPC.
Festival Sumud Nusantara turut dihadiri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, aktivis kemanusiaan, tokoh masyarakat sipil, serta delegasi dari berbagai negara Asia Tenggara.
Forum ini menjadi ajang konsolidasi regional untuk memperkuat solidaritas bagi rakyat Palestina dengan menekankan pentingnya sumud—keteguhan dalam menghadapi blokade dan agresi Israel.
Festival ini juga menjadi momentum pelepasan konvoi kapal kemanusiaan dari sejumlah negara ASEAN menuju Gaza sebagai simbol perlawanan blokade.
Melalui forum tersebut, UBN dan Husein Gaza berharap IGPC berkembang menjadi gerakan lintas batas yang memperkuat solidaritas Indonesia bersama komunitas internasional dalam membela Palestina dan melawan blokade yang menindas. (*)