KETIK, BANDA ACEH – Di tengah luka dan kepanikan akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada 26 November 2025 lalu, secercah harapan hadir bagi para Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah (Ippemata) yang menimba ilmu di Banda Aceh dan sekitarnya.
Mereka mendapat bantuan dapur umum dari Anggota DPR RI dan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Aceh, Jamaluddin Idham, SH, MH, sebagai bentuk kepedulian terhadap perjuangan mereka bertahan hidup di tanah perantauan.
Sejak bencana besar itu terjadi, komunikasi antara mahasiswa dan keluarga di kampung halaman terputus total. Banjir dan longsor merusak jaringan telekomunikasi serta akses jalan, membuat sebagian besar mahasiswa tak lagi dapat menerima kabar, apalagi kiriman biaya hidup.
Kehabisan uang dan makanan, lebih dari 30 mahasiswa asal Aceh Tengah harus menahan lapar dan kebingungan. Sebagian dari mereka hanya bergantung pada bantuan teman, sementara yang lain memilih menunggu dalam diam, berharap situasi segera berubah.
"Biasanya uang kiriman kami tidak sama, ada yang dikirim per bulan, per minggu bahkan per tiga hari. Tapi sejak banjir, tak ada kabar dari orang tua," ujar salah seorang mahasiswa dengan suara lirih.
Pada Jumat, 28 November 2025, kabar kondisi memprihatinkan itu akhirnya sampai ke telinga Jamaluddin Idham melalui tim penghubungnya di Banda Aceh. Tanpa menunda, ia langsung memutuskan bergerak cepat.
Dengan rasa tanggung jawab dan empati yang mendalam, Jamaluddin Idham kemudian mendirikan dapur umum yang untuk mahasiswa asal Aceh Tengah hingga kondisi daerah tersebut kembali normal.
Lokasi dapur umum berada di Anjungan Aceh Tengah, Kompleks Taman Ratu Safiatuddin (Kompleks PKA), tempat yang kini menjadi pusat solidaritas dan harapan di balik bencana banjir melanda.
Tak berhenti di situ, mahasiswa asal Kabupaten Aceh Tengah juga akan mengajak rekan-rekannya mahasiswa asal Kabupaten Bener Meriah yang mengalami keadaan serupa untuk bergabung, agar dapat bersama-sama bisa bertahan dalam situasi sulit ini.
“Alhamdulillah, Pak Jamaluddin Idham membantu dapur umum untuk mahasiswa Aceh Tengah sampai kondisi di Aceh Tengah membaik. Terima kasih Pak Jamal,” ucap salah seorang mahasiswa, matanya berkaca-kaca.
Di sisi lain, Jamaluddin Idham menyampaikan rasa duka dan empati terhadap mahasiswa dan masyarakat atas bencana yang mengguncang sejumlah daerah di Aceh. Menurutnya, duka yang dirasakan rakyat saat ini merupakan luka bagi wakilnya.
“Saya sangat prihatin atas musibah ini. Semoga infrastruktur yang rusak dapat segera diperbaiki, agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar Jamaluddin.
Bagi mahasiswa yang tengah diperantauan, bantuan ini bukan hanya sebagai sebuah hidangan makanan, akan tetapi simbol bahwa mereka tidak sendirian. Di tengah bencana yang merenggut akses, kabar, serta rasa aman, kepedulian menjadi kekuatan yang mampu menghidupkan kembali harapan.
Dan hari ini, di Banda Aceh, harapan itu menyala bersama mahasiswa Aceh Tengah dan Jamaluddin Idham dengan jargonnya Muda Harapan Perubahan. (*)
