KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah Jatim pda tanggal 2 hingga 4 Desember 2025. Bahkan, bila terjadi hujan lebat berpotensi terjadi hujan es.
Cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi hujan es di enam wilayah. Berdasarkan pantauan BMKG wilayah yang kemungkinan terjadi hujan es adalah Malang,Batu, Nganjuk, Kediri, Surabaya dan Sidoarjo.
Taufiq Harmawan, Kepala BMKG Juanda, Sidoarjo menjelaskan, hujan es biasanya terjadi di wilayah dataran tinggi.
“Hujan es diakibatkan aktivitas awan badai cumulonimbus yang sangat kuat,” kata Taufiq yang dihubungi Ketik.com, Selasa, 2 Desember 2025.
Menurut Taufiq, badai cumulonimbus dan arus udara naik yang sangat kat membawa tetesan air hingga ke lapisan atmosfer yang sangat dingin dan membeku. Kondisi tersebut juga diperkuat oleh kelembaban udara yang tinggi.
“Suhu permukaan yang hangat pada siang hari dan ketidak stabilan atmosfer yang mendorong permukaan awan cumulonimbus secara vertikal,” ujar Taufiq.
Cuaca ekstrem di Jatim, menurut laman BMKG diprediksi terjadi tanggal 2 hingga 4 Desember 2025.
Cuaca tersebut akibat angin gradien di Jatim dominan dari Selatan, terdapat pola sirkulai tertutup di Kalimantan. Hal tersebut menjebakan terbentuknyapola angin divergensi di Jatim.
Taufiq juga menjelaskan, monitoring MJO (Maden Julian Oscillation) berada pada fase 8 dan tidak berkontribusi terhadap meningkatnya pertumbuhan awan hujan di Indonesia.
Sementara nilai OLR (Outgoing Longwave Radiation) di Jawa Timur dominan positif dan terdapat ganguan gelombang low frewuency.
Selain itu, analisis kelembaban udara pagi di Jatim menunjukkan kondisi lembab pada lapisan bawah hingga atas. SST (Sea Surface Temperature) atau suhu permukaan laut juga ikut berperan.
Pada saat terjadi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghidari daerah rawan bencana. Dikhawatirkan terjadi tanah longsor dan banjir. (*)
