KETIK, KEDIRI – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, M. Hadi Setiawan, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir luapan Sungai Ledhokan di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Minggu, 21 Desember 2025. Legislator yang akrab disapa Cak Hadi ini berkomitmen mengawal penanganan banjir hingga ke tingkat kementerian.
Langkah ini diambil menyusul ancaman banjir tahunan yang kerap merendam puluhan rumah warga di kawasan tersebut. Pada 2024, luapan sungai bahkan merusak sejumlah hunian dan mengancam kesehatan serta keselamatan masyarakat.
“Kami mendapatkan informasi bahwa di Tiron ini ada bencana banjir dan tahun lalu juga terjadi disini, bahkan lebih parah sampai menghancurkan rumah warga. Alhamdulillah tahun kemarin kita hadir bersama seluruh kemampuan untuk memperbaiki rumah warga dan tahun ini kok masih ada bencana lagi di tempat yang sama,” kata Cak Hadi saat meninjau lokasi bencana di RT 07/RW 02 Dusun Tiron.
Selain menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak, Cak Hadi juga meninjau bendungan yang membelah tiga desa (Desa Jatirejo, Manyaran dan Tiron).
Dalam tinjauannya bersama unsur pemerintahan daerah itu, Cak Hadi menilai perlunya penanganan langkah terpadu baik dari pemerintah daerah hingga pusat.
“Setelah kita mencari permasalahan sebenarnya di mana, alhamdulillah kok sudah ketemu. Air meluap dari tanggul akibat pembuangan air di desa itu, pintu air (bendungan) terhambat oleh sampah,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, Cak Hadi menyebut perlunya langkah kesinambungan mulai dari upaya normalisasi sungai, perbaikan tanggul hingga langkah jangka panjang dengan melibatkan pemerintah pusat. Ia akan mengawal masalah ini hingga banjir tak lagi menjadi ancaman bagi warga.
“Kebetulan ini ada Cak Sarmuji (Anggota Komisi VI DPR-RI), nanti akan sambungkan permasalahan ini ke Kementerian PUPR. Selain itu kami DPD Golkar melalui fraksi juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, berkoordinasi dengan bupati bagaimana mengambil langkah ini supaya bersama-sama kita pecahkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Cak Hadi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang di sungai yang memicu terjadinya bencana banjir. Langkah hulu hilir dengan melibatkan seluruh lapisan itu diharapkan dapat menanggulangi bencana banjir tahunan di Desa Tiron.
“Semoga langkah kita bersama ini memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Kehadiran Cak Hadi bersama Cak Sarmuji itu disambut hangat oleh warga terdampak banjir. Mereka berharap solusi jangka panjang itu dapat menjawab keresahan warga sehingga masyarakat tidak dibayang-bayangi rasa takut saat musim hujan tiba.
“Semoga Tiron tidak banjir lagi dan masyarakat tidak merasa was-was saat musim hujan tiba,” kata Sugianto, warga setempat.
Sugianto menceritakan banjir yang terjadi akibat Sungai Ledhokan yang meluap itu menjadi momok tahunan bagi warga saat memasuki musim hujan. Dalam ingatannya, banjir bandang pernah terjadi di daerah itu pada kisaran tahun 1970-an.
“Dulu pernah banjir bandang pada tahun 70-an dan banjir 2024 kemarin terbilang parah dan banyak merusak rumah warga. Sebenarnya sudah ada langkah dari pemerintah daerah, namun ketika musim hujan masih banjir lagi. Semoga Tiron tidak terdampak banjir lagi,” pungkasnya. (*)
