Bupati Trenggalek Apresiasi Gubernur Khofifah yang Cepat Tanggap Bantu Korban Bencana di Sumatra

KETIK, TRENGGALEK – Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Trenggalek sekaligus Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atas langkah cepat dan responsifnya membantu warga yang tertimpa bencana ekologis di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Pujian tersebut disampaikan Arifin dalam kegiatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat 2025, yang digelar di Trenggalek pada Kamis, 4 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Arifin menyebut Khofifah sebagai pemimpin daerah yang cepat bertindak dan memiliki kepedulian tinggi terhadap kemanusiaan. Ia mengaku melihat secara langsung dari pemberitaan media bahwa Khofifah merupakan pemimpin pertama di luar Sumatera yang hadir di lokasi bencana.

“Ini menjadi teladan bagi kita semua, khususnya Pramuka. Bagaimana nilai kemanusiaan dan cinta alam benar-benar tercermin dari tindakan beliau,” ujar Arifin.

Menurutnya, sikap responsif tersebut sejalan dengan nilai dasar Gerakan Pramuka: cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

Ajakan untuk Menjaga Lingkungan dan Meneladani Nilai Kebangsaan

Arifin menegaskan bahwa Pramuka memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kecintaan terhadap tanah air. Ia mengajak para anggota Pramuka, khususnya generasi muda di Trenggalek, untuk terus meneladani nilai-nilai kebangsaan melalui aksi nyata peduli lingkungan.

“Kalau kita cinta alam, alam akan cinta balik kepada kita. Adik-adik Pramuka harus menjadi teladan dalam menjaga lingkungan dan membangun semangat kebangsaan,” tegasnya.

Ia menyebut bahwa gerakan peduli lingkungan bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan sebuah upaya menjaga keberlanjutan bumi dan memperkuat karakter bangsa.

Luncurkan Program ‘Sangu Sampah’ Berbasis Blockchain

Di hadapan ratusan anggota Pramuka, Arifin juga memperkenalkan program lingkungan baru bernama Sangu Sampah, yang akan diluncurkan pada 21 Desember 2025.

Melalui program ini, setiap pelajar diminta membawa sampah dari rumah yang kemudian dikategorikan ke dalam delapan jenis. Sampah tersebut akan dikonversi menjadi poin melalui sistem aplikasi berbasis blockchain. Poin yang terkumpul dapat ditukar dengan uang untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap tiga bulan sekali.

“Program ini menyatukan tiga hal sekaligus: ekonomi pemuda, kecintaan pada lingkungan, dan inklusi keuangan,” jelas Arifin.

Ia berharap program tersebut nantinya dapat diadopsi menjadi gerakan resmi Pramuka Jawa Timur.

Menutup sambutannya, Arifin mendoakan agar Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah selalu diberi keberkahan dan dapat terus memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat.

“Bersama kepemimpinan Ibu Khofifah, mari kita bangun Jawa Timur dan seluruh negeri,” kata Arifin.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam penyambutan dan pelaksanaan kegiatan di Trenggalek. (*)