KETIK, BANDUNG – Banyak warga yang kurang diuntungkan dengan kebijakan BPJS Kesehatan. Meski bertahun-tahun menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan rutin membayar iuran bulanan tanpa pernah menggunakan fasilitasnya, ketika kondisi ekonomi menurun dan iuran tertunggak, peserta justru menghadapi kendala saat membutuhkan layanan kesehatan.
Kasus serupa terjadi di Kabupaten Bandung. Salah satunya dialami Novianti Safitri, warga Kecamatan Pameungpeuk. Ia menderita tumor berukuran 12 cm di rahimnya. Namun, karena status kepesertaan BPJS Kesehatannya tertunda akibat tunggakan iuran, ia tidak dapat segera mendapatkan penanganan medis.
Mendengar keluhan tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna (Kang DS langsung turun tangan membantu. Dengan kepedulian dan respon cepatnya, Kang DS melunasi tunggakan iuran BPJS Kesehatan Novianti sehingga kepesertaannya kembali aktif.
Berbekal kepesertaan yang telah aktif, Novianti akhirnya dapat segera menjalani pemeriksaan dan pengobatan lanjutan tanpa kendala administrasi. Hasil pemeriksaan USG menunjukkan tumor berukuran 12 cm di rahimnya tersebut harus segera dioperasi agar nyawanya dapat terselamatkan.
Melalui pesan singkat, Novianti dan keluarganya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Bandung Kang DS.
“Terima kasih Pak Bupati Bandung atas bantuan nyata yang telah diberikan kepada saya. Ya Allah, semoga Pak Bupati selalu diberi kesehatan, panjang umur, dan rezeki yang melimpah. Rasanya seperti mimpi mendapat pertolongan ini,” ungkapnya haru.
Kang DS menegaskan pemerintah daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan.
“ASN harus selalu hadir untuk masyarakat, terutama dalam hal kesehatan. Tidak boleh ada warga Kabupaten Bandung yang kesulitan berobat hanya karena kendala administrasi. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tegas Kang DS.
Kasus Novianti hanya salah satu contoh kasus yang dibantu langsung Bupati Bandung. Sebelumnya beberapa kasus serupa pun pernah dibantunya. Bupati Kang DS tidak ingin warganya terkendala diobati cuma gara-gara masalah administrasi.
Kejadian ini menegaskan komitmen Kang DS dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera), di mana masyarakat senantiasa mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang layak.(*)