KETIK, SURABAYA – Beberapa wilayah di Indonesia, sekaligus sejumlah negara lain, tengah mengalami lonjakan suhu yang termasuk kategori excessive heat. Fenomena ini bahkan sudah muncul di notifikasi Google sejak kemarin dan berlanjut hingga hari ini, Rabu 15 Oktober 2025.
Lantas, apa itu excessive heat? Menurut National Weather Service (NWS), excessive heat adalah panas ekstrem dimana kombinasi suhu dan kelembaban dianggap berbahaya bagi tubuh manusia.
Google menampilkan peringatan tersebut ke dalam notifikasi karena beberapa faktor, yakni karena suhu di area tersebut mengalami lonjakan dibanding tahun-tahun sebelumnya dan juga panas berlebih yang berlangsung selama lebih dari dua hari berturut-turut.
Dalam fiturnya, Google juga mencantumkan beberapa hal yang harus dilakukan saat panas ekstrem melanda. Dilansir dari Global Heat Health Information Network (GHHIN), hal-hal yang harus dilakukan dalam menghadapi excessive heat yakni minum air setidaknya 2-3 liter sehari, lalu menjaga tubuh agar tidak terlalu kering seperti membasahi tubuh dengan air atau memakai pelembab.
Hal lain yang bisa dilakukan yakni menghindari aktivitas berat selama di luar ruangan. GHHIN juga menambahkan bahwa jika suhu berada pada angka di atas 40 derajat celcius, maka jangan gunakan kipas angin, karena kipas angin akan memanaskan tubuh.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala heat stroke atau serangan panas yang dapat muncul akibat paparan suhu ekstrem dalam waktu lama.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain pusing, mual, kulit memerah dan kering, detak jantung cepat, hingga kehilangan kesadaran. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, berikan air minum, dan hubungi tenaga medis sesegera mungkin.
Fenomena lonjakan suhu yang terjadi di sejumlah wilayah ini juga dikaitkan dengan dampak perubahan iklim global. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa lonjakan suhu atau panas ekstrem di beberapa daerah di Indonesia meningkat signifikan akibat pergeseran matahari ke arah Selatan.
“Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sisi Selatan, matahari sekarang itu sudah bergeser.” papar Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG pada Senin 13 Oktober 2025.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan, mengurangi paparan langsung sinar matahari pada siang hari, serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar yang rawan kekeringan atau kebakaran lahan akibat suhu tinggi.