BNPB Gerak Cepat Atasi Krisis Listrik dan Komunikasi di Tapanuli Pascabencana Banjir

1 Desember 2025 14:43 1 Des 2025 14:43

Thumbnail BNPB Gerak Cepat Atasi Krisis Listrik dan Komunikasi di Tapanuli Pascabencana Banjir
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menko PMK Pratikno tiba di Tapanuli Tengah pada Minggu, 30 November 2025. (Foto: Humas BNPB)

KETIK, TAPANULI TENGAH – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, bertolak ke Kabupaten Tapanuli Tengah pada Minggu, 30 November 2025. Memastikan penanganan darurat bencana banjir dan longsor berjalan dengan baik. 

Setibanya di Tapanuli Tengah, Kepala BNPB bersama Menko PMK menuju GOR Pandan di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah untuk berkoordinasi terkait percepatan penanganan darurat banjir dan longsor dengan Pemerintah Daerah setempat. Hadir pada Kesempatan ini, Sekda Tapanuli Tengah dan Wali Kota Sibolga.

Kepada Suharyanto dan Praktikno, Pemerintah Daerah Tapanuli Tengah melaporkan matinya jaringan listrik menjadi kendala yang dihadapi dalam upaya penanganan darurat saat ini.

Ketiadaan jaringan listrik membuat komunikasi masyarakat kepada sanak saudara terputus. Kini Pemulihan jaringan listrik di Tapanuli Tengah membutuhkan sarana helikopter untuk menjangkau kerusakan-kerusakan di daerah terpencil.

Merespons hal tersebut, Suharyanto langsung menghubungi Direktur Utama PLN dan berkomitmen untuk memfasilitasi tim teknisi PLN dengan helikopter untuk menuju ke titik kerusakan di lokasi yang jauh.

"Kami ada heli di bandara Pinangsori dan bandara Silangit, nanti silahkan sampaikan kepada timnya, BNPB akan siapkan helinya untuk kegiatan perbaikan listrik,” ujar Suharyanto dalam sambungan telepon bersama Direktur Utama PLN.

"Yang penting, perbaikan jaringan listrik ini harus segera karena ketiadaan listrik sangat berpengaruh pada suplai air bersih, internet, hingga distribusi BBM,” sambungnya.

Usai berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, Kepala BNPB dan Menko PMK melanjutkan perjalanan ke wilayah terdampak di Tapanuli Selatan.

Suharyanto dan Pratikno menyaksikan secara langsung kerusakan rumah, peralatan, dan kendaraan akibat banjir di Desa Hotagodang, Batangtoru, Tapanuli Selatan. Kondisi pascabanjir di wilayah ini cukup masif. Derasnya arus membawa material lumpur dan batang kayu ke wilayah permukiman warga.

Di posko lapangan, Kepala BNPB menyampaikan agar tim darurat memprioritaskan wilayah tersebut untuk melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat khusus untuk membersihkan kayu-kayu besar.

Tapanuli Tengah merupakan wilayah terdampak banjir dan longsor yang cukup parah. Data BNPB per Minggu, 30 November pukul 17.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor mencapai 73 orang meninggal dunia, 104 orang dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka.

Saat ini, Tapanuli Tengah telah dapat dijangkau melalui akses udara dari Tapanuli Utara. Jalur darat menuju Tapanuli Tengah melalui Terutung-Sibolga belum dapat diakses karena di beberapa titik, material longsor masih menutupi badan jalan.

Sementara itu, pemutakhiran data korban pada wilayah terdampak banjir di Tapanuli Selatan yaitu 52 jiwa meninggal dunia, 48 orang dilaporkan hilang, dan 58 orang butuh perawatan.

Suharyanto menjelaskan, meskipun dampak bencana di Tapanuli Selatan cukup besar namun situasi telah kondusif. Akses jalan darat dapat dilewati. Jaringan listrik, internet, air masih berjalan.

Kepala BNPB memprioritaskan wilayah tersebut untuk melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat khusus untuk membersihkan kayu-kayu besar.

Percepatan penanganan darurat, baik operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pemulihan akses transportasi dan komunikasi menjadi fokus BNPB saat ini.

BNPB kembali menyalurkan bantuan logistik dan makanan untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir dan longsor, Minggu, 30 November 2025.

Untuk Tapanuli Tengah, sembilan unit genset dan starlink telah diterbangkan dari Bandara Silangit ke Pinansori. Bantuan permakanan di-drop dari udara. Peralatan ini guna mendukung percepatan pemulihan jalur komunikasi yang sempat terputus saat itu.

Untuk Tapanuli Selatan, selain logistik makanan, BNPB akan mengirimkan 100 chainsaw. Hal ini berdasarkan permintaan Bupati Tapanuli Selatan yang membutuhkan alat pemotong kayu untuk kegiatan pembersihan lingkungan pascabanjir. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bnpb banjir Tapanuli banjir sumatera sumatera banjir sumatera