KETIK, PASAMAN BARAT – Kecelakaan maut kembali menghentak warga Pasaman Barat. Dua bersaudara, Tuti Hastari (27) dan adiknya Radwa Salsabil (12), kehilangan nyawa secara tragis setelah sepeda motor yang mereka tumpangi bersenggolan dengan truk Hino di Jalan Lintas Umum Jorong Padang Timbalun, Nagari Salingka Muaro, Kecamatan Sungai Aur, Pasaman Barat, Kamis (4/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Peristiwa memilukan ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas di jalur lintas tersebut yang dikenal cukup ramai dilalui kendaraan berat. Banyak warga mengaku jalan yang sempit dan arus lalu lintas padat sering kali membuat pengendara harus ekstra hati-hati, terutama saat hendak mendahului kendaraan besar.
Kronologi Kejadian
Kanit Gakkum Satlantas Polres Pasaman Barat, Ipda Holpi, mewakili Kasat Lantas AKP Rina Aryanti, menjelaskan kecelakaan berawal saat sepeda motor Honda Scoopy BA 5979 SAA yang dikendarai Sarwedi (54), warga Jorong Bayang Tengah, Nagari Sungai Aua, melaju dari arah Simpang Empat menuju Ujung Gading. Di boncengan motor, ikut serta dua anaknya, Tuti dan Radwa.
Setibanya di lokasi kejadian, motor berusaha mendahului sebuah truk Hino BA 8161 SU yang dikemudikan Dedy Efendi. Namun, naas, saat proses mendahului, setang motor tersenggol bagian samping truk hingga kehilangan keseimbangan.
Seketika motor terjatuh di badan jalan, sementara truk terus melaju. Kedua anak Sarwedi yang duduk di belakang tidak sempat menyelamatkan diri dan terlindas ban belakang truk.
“Pengendara motor mengalami luka di bagian tubuh dan kini dirawat di RSI Yarsi Pasbar. Sedangkan kedua anaknya meninggal dunia akibat benturan keras di kepala yang menyebabkan pecahnya tengkorak,” terang Ipda Holpi.
Kabar kecelakaan ini cepat menyebar ke kampung halaman korban. Tangis keluarga dan tetangga pecah begitu jenazah dibawa pulang. Kepala Jorong Bayang Tengah, Ellida, mengatakan kedua korban telah dimakamkan pada Kamis sore.
“Pemakaman selesai sekitar pukul 18.00 WIB. Banyak warga datang untuk memberikan doa terakhir. Ayah korban masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa mendampingi langsung pemakaman,” ujarnya dengan nada berduka.
Ellida juga meluruskan informasi yang sempat simpang siur di masyarakat. Ia menegaskan bahwa kedua korban memang dibonceng ayah kandungnya, bukan oleh paman sebagaimana beberapa kabar yang beredar di media sosial.
Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi pengguna jalan di Pasaman Barat. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat berkendara dan mengutamakan keselamatan di jalan raya.
“Jangan terburu-buru saat mendahului kendaraan besar. Pastikan jarak aman dan kondisi jalan memungkinkan. Keselamatan jauh lebih penting,” tambah Ipda Holpi.
Banyak pihak menilai bahwa kecelakaan ini bukan hanya soal kelalaian pengendara, tetapi juga dipengaruhi kondisi jalan lintas yang semakin padat. Beberapa warga berharap pemerintah provinsi memperlebar jalan raya dan memberi rambu-rambu tambahan atau marka jalan yang lebih jelas di titik rawan agar tragedi serupa tidak terulang.(*)