KETIK, MALANG – SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang memiliki potensi ancaman bencana yang bisa terjadi di lingkungan sekolah. Di antaranya gempa bumi, tanah longsor, dan angin kencang atau puting beliung. Hal inilah yang menjadi faktor utama diadakannya pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah tersebut.
Pelatihan SPAB di SMAN 1 Lawang dilaksanakan pada Senin dan Selasa, 24-25 November 2025. Untuk pelatihan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menggandeng Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur.
Ada tiga fasilitator SRPB Jawa Timur yang bertugas di SMAN 1 Lawang, yakni Yan Aditya Putra, Nurul Wachida, dan Djumadi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, mengatakan bahw berdasar data dan indeks, jatuhnya korban lebih banyak bukan karena bencana, tapi lebih banyak karena ketidaksiapan atau ketidaktahuan akan upaya menghadapi bencana
“Kabupaten Malang memiliki potensi 12 dari 14 ancaman bencana yang ada di Jawa Timur. Kegiatan SPAB ini diselenggarakan dalam rangka memitigasi dan mendeteksi terhadap potensi dan ancaman bencana di sekolah,” katanya.
Sementara, Kepala SMAN 1 Lawang, Syarifatur Rofiah, berharap kegiatan ini bisa memantik kesiapsiagaan seluruh unsur di SMAN 1 Lawang dalam menghadapi potensi bencana.
“Kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat untuk sekolah dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana. Para peserta SPAB bisa meneruskan atau melanjutkan manfaat kegiatan ini kepada seluruh teman, keluarga, dan masyarakat,” kata Syarifatur Rofiah. Ketua
Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya kolaborasi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan satuan pendidikan dalam menghadapi ancaman bencana.(*)
