Beri Pendidikan Politik di Bangkalan, Wakil Sekretaris DPW PPP Jatim Tegaskan Komitmen Transformasi Partai

14 Agustus 2025 15:32 14 Agt 2025 15:32

Thumbnail Beri Pendidikan Politik di Bangkalan, Wakil Sekretaris DPW PPP Jatim Tegaskan Komitmen Transformasi Partai
Kader PPP Bangkalan saat mengikuti pendidikan politik di Aula MAN Bangkalan (Foto: Ismail/Ketik)

KETIK, BANGKALAN – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah menjalani proses transformasi yang tidak sekadar sebatas perubahan struktur atau kepindahan posisi, tetapi menyentuh aspek fundamental dalam cara partai ini berinteraksi dengan masyarakat dan menjalankan peran politiknya.

MS. Amin Wakil Sekretaris DPW PPP Jawa Timur menjelaskan bahwa transformasi ini mencakup perubahan pola pikir, sikap, dan pendekatan partai terhadap masyarakat.

“Selama ini mungkin banyak yang melihat bahwa PPP hanya menyentuh masyarakat melalui pendekatan keagamaan semata. Tapi melalui transformasi ini, kita ingin lebih hadir, lebih hidup di tengah masyarakat,” ujarnya usai memberikan pedidikan politik di Aula MAN Bangkalan, Kamis 14 Agustus 2025.

Ia menegaskan bahwa PPP kini berupaya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat, termasuk memahami keinginan warga untuk mendapat bantuan nyata, seperti layanan pengobatan gratis dan program-program sosial lainnya. 

“Kita ingin menyentuh masyarakat secara langsung, tidak hanya sebatas ceramah atau kegiatan seremonial,” tambahnya.

Foto Wakil Sekretaris DPW PPP Jatim dan Ketua DPC PPP Bangkalan (Foto.Ismail HS/Ketik)Wakil Sekretaris DPW PPP Jatim dan Ketua DPC PPP Bangkalan (Foto: Ismail/Ketik)

Lebih lanjut, PPP kini membuka diri sebagai partai yang lebih modern dan inklusif. 

“PPP tetap PPP, tetapi kita ingin lebih terbuka. Tidak harus yang tua atau lama yang mendominasi. Kita juga membuka ruang bagi generasi baru,” jelasnya.

Amin juga menyampaikan dalam rangka mewujudkan transformasi ini, PPP melakukan langkah-langkah taktis, termasuk evaluasi dan introspeksi diri. “Kami menyadari bahwa PPP partai besar, tapi masih kurang besar. Maka perlu ada perbaikan dari dalam,” katanya.

Menanggapi pertanyaan dari kader PPP H. As'Ari mengenai soliditas kader. Ia mengakui bahwa selama ini kader PPP terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Karena itu, salah satu fokus utama ke depan adalah memperkuat kaderisasi melalui pelatihan yang sistematis, mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga utama. 

“Terus terang, jumlah kader PPP saat ini sangat kurang, termasuk yang siap menjadi pemimpin. Itu yang harus kita benahi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan. 

"Kita tidak bisa terus bergantung pada orang yang itu-itu saja. Ke depan, pemimpin partai harus lebih fleksibel, melek teknologi, dan memahami dinamika sosial media,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPC PPP bangkalan, KH. Hasbullah Muhtarom mengatakan, salah satu wujud dari transformasi partai, melalui pendidikan politik yang terus digalakkan di tiap daerah. Meski prosesnya tidak bisa instan, PPP berkomitmen menjalankan perubahan ini secara bertahap namun pasti.

Menurutnya transformasi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pasca Pemilu 2024, yang gagal mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold), memerlukan strategi baru untuk menghadapi Pemilu 2029. 

PPP perlu merangkul pemilih muda dan mempertahankan basis konstituen lama, serta beradaptasi dengan perubahan lanskap politik.

"PPP perlu menghilangkan stigma sebagai partai golongan tua dan merangkul pemilih muda dengan platform yang relevan dan menarik," ujarnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikanpolitik transformasipartai PPP Bangkalan