Berbekal Kreativitas, Tatik Nurhayati Buat Limbah Karung Goni Jadi Kerajinan Berkelas

4 Juli 2025 16:45 4 Jul 2025 16:45

Thumbnail Berbekal Kreativitas, Tatik Nurhayati Buat Limbah Karung Goni Jadi Kerajinan Berkelas
Tatik Nurhayati menunjukkan hasil produk tas, dompet, dan barang lainnya dari karung goni bekas di workshopnya, Wonocolo Kidul 2, Surabaya. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Karung goni yang biasanya dianggap limbah oleh sebagian orang ternyata tidak berlaku bagi Tatik Nurhayati. Lewat tangannya, tumpukan karung goni tersebut menjadi barang-barang kerajinan bernilai ratusan ribu rupiah.

Lewat workshop-nya di Jalan Wonosari Kidul 2 No, 21, Wonokromo, Surabaya. Nur, sapaannya membuat berbagai kerajinan fashion berbahan karung goni, seperti tas, dompet, runner meja, sarung bantal, dan lain sebagainya.

Produk berbasis eco-fashion itu mulai dirintisnya sejak empat tahun yang lalu. Berbekal keahliannya dalam bidang menjahit dan fashion, ia mulai menekuni usaha menyulap karung goni bekas menjadi barang-barang menarik.

"Awal produk saya waktu itu memang belum goni. Saya masih menekuni home decoration, seperti membuat taplak. Tapi seiring berjalannya waktu, saya kembangkan ke produk lain, karena juga mulai banyak pesaingnya," katanya pada Jumat, 4 Juli 2025.

Tak disangka, produk dari bahan karung goni bekas hasil kreasi Tatik Nurhayati banyak yang menyukainya. Produknya dipasarkan hingga keluar pulau, seperti Balikpapan dan Ambon.

Dalam produksinya, ia memilih tiga jenis goni. Pertama goni meteran, goni bekas kopi, dan goni bekas pembungkus cengkeh yang mempunyai warna lebih gelap.

Setelah bahan-bahan terkumpul. Ia kemudian memulai produksi, mulai membuat pola, mencuci, dan menjemur karung goni bekas. Setelah proses itu, selanjutnya baru dijahit.

Nur sendiri menjual produk kreasi karung goni bekas dari pameran dan online, seperti Instagram. Hasilnya, sejumlah pelanggan mulai berdatangan untuk memesannya.

Ia bercerita, salah satu pelanggan yang memesan produknya dari Bank Indonesia. Untuk memenuhi pesanan, Nur dibantu tiga orang karyawannya, bahkan memungkinkan untuk menambah perajin apabila banyak permintaan.

"Kalau produksi massal, sehari bisa selesai 10-15 item karung goni bekas," jelasnya.

Menariknya, ia membuat beraneka jenis kerajinan dari karung goni bekas secara tematik. Menyesuaikan tren fashion yang saat ini sedang naik daun.

Cara ini menurutnya, bisa menarik minat konsumen untuk membeli produknya yang dijual mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 450 ribu.

Dalam satu bulan, Nur bisa mendapatkan omzet rata-rata Rp 10 - Rp 12 juta. Apabila ikut pameran, omzetnya bisa tembus Rp 15 juta. (*)

Tombol Google News

Tags:

Karung goni karung goni bekas goni fashion Surabaya eco fashion Tatik Nurhayati