KETIK, KEDIRI – Kota Kediri terus menunjukkan geliat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya minat investor dan pelaku usaha skala nasional hingga internasional yang membuka cabang bisnis di wilayah ini.
Salah satunya terlihat dari pembukaan tujuh tenant baru di pusat perbelanjaan Kediri Town Square (Ketos), Kamis 3 Juli 2025.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri, Tetuko Erwin Sukarno menyampaikan bahwa kehadiran tenant-tenant besar menjadi indikator positif terhadap iklim investasi di Kota Kediri. Menurutnya, pelaku usaha tentu telah melakukan survei pasar terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
"Kalau kita lihat secara bisnis, keberadaan brand nasional maupun internasional yang masuk ke Kediri menunjukkan bahwa daya beli masyarakat dinilai masih cukup tinggi. Mereka tidak mungkin membuka usaha tanpa analisa pasar yang matang," ujarnya.
Pembukaan tujuh tenant baru di Ketos, Kamis 3 Juli 2025. (Foto: Ketos for Ketik).
Selain itu, Pemkot Kediri menyambut baik antusiasme para pemilik modal yang menanamkan investasinya di sektor retail dan perdagangan. Tetuko menilai, kehadiran banyak tenant akan memberikan efek domino yang menguntungkan, termasuk dalam peningkatan kunjungan ke kota.
“Kami berharap para pembeli tidak hanya berasal dari dalam kota. Tapi juga dari daerah-daerah sekitar seperti Trenggalek, Tulungagung, dan Nganjuk,” tambahnya.
Dengan meningkatnya arus pengunjung, lanjut Tetuko, maka aktivitas ekonomi di sektor lain juga akan terdampak secara positif. Mulai dari sektor kuliner, jasa, hingga transportasi akan ikut tumbuh seiring meningkatnya kunjungan wisata belanja ke Kota Kediri.
“Setelah mereka berbelanja di pusat perbelanjaan, biasanya juga mampir ke tempat-tempat kuliner dan destinasi lainnya. Ini yang akan memperkuat roda ekonomi lokal,” jelasnya.
Pembukaan tujuh tenant baru di Ketos, Kamis 3 Juli 2025. (Foto: Ketos for Ketik).
Dengan kehadiran tenant-tenant baru tersebut, Ketos diharapkan semakin menjadi magnet bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya sebagai destinasi wisata belanja dan gaya hidup yang lengkap. Apalagi dengan dukungan dari Lippo Malls Indonesia (LMI), pengembangan mal ini akan terus berorientasi pada kenyamanan dan kebutuhan pengunjung lintas usia.
Tetuko menambahkan bahwa Pemkot Kediri terus mendorong hadirnya pusat-pusat aktivitas ekonomi seperti ini, yang diyakini dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, transformasi pusat perbelanjaan menjadi ruang publik yang multifungsi akan menjadi tren positif dalam pengembangan kota.
“Mall sekarang tidak hanya tempat belanja, tapi juga jadi tempat berkumpul, bersosialisasi, bahkan edukasi dan hiburan. Ini perlu kita dukung, karena akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif,” ujarnya.
Dampak dari meningkatnya aktivitas ekonomi di sektor ritel juga diprediksi akan menjalar ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar kawasan mal. Banyak pelaku UMKM yang kini diajak berkolaborasi untuk membuka booth, pop-up market, atau festival kuliner di area publik mal.
Sementara itu, Mall Director Kediri Town Square, Suwanto mengungkapkan bahwa transformasi Ketos tidak berhenti pada pembukaan tenant baru saja. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan penataan ulang beberapa area strategis di dalam mal untuk menambah kenyamanan dan estetika ruangan, termasuk penambahan area rekreasi anak dan community space.
“Target kami menjadikan Ketos sebagai pusat kegiatan masyarakat yang modern, ramah keluarga, dan tentunya relevan dengan kebutuhan generasi saat ini,” ungkap Suwanto.
Dengan momentum ini, Kediri Town Square diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat perbelanjaan unggulan di Jawa Timur bagian selatan, sekaligus menjadi barometer pertumbuhan sektor ritel di Kota Kediri. Pemerintah daerah pun optimistis bahwa geliat ini akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan PAD dan lapangan kerja di sektor perdagangan dan jasa. (*)