KETIK, PACITAN – Workshop Bedah Buku Saku Panduan Praktik Klinis - Algoritma Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular digelar di Gedung Lantai 3 RSUD dr. Darsono Pacitan, Sabtu pagi, 27 September 2025.
Diikuti puluhan tenaga medis dan dokter umum dari berbagai fasilitas kesehatan di Kota 1001 Goa.
Merupakan bagian dari kampanye World Heart Day 2025 dengan pesan utama: “Don’t miss a beat, share the heart.”
Pelatihan tersebut digelar oleh RSUD dr. Darsono Pacitan, bersinergi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Acara dibuka dengan sambutan dari Kabag Tata Usaha RSUD dr. Darsono Pacitan, dr. Johan Tri Putranto dan Ketua IDI Cabang Pacitan, dr. Azhar Nur Fathoni, Sp.THT-KL.
Dalam sesi materi, sejumlah pakar kardiologi dihadirkan guna membedah algoritma terbaru tata laksana penyakit jantung.
Di antaranya:
- dr. M. Dzikrul Haq K, Sp.JP(K) (Sindroma Koroner Akut/ACS)
- dr. Hendrawati, Sp.JP(K) (Sindroma Koroner Kronis/CCS)
- dr. Arifta Devi Anggraeni, Sp.JP (Gagal Jantung dan Hipertensi)
Selain itu, hadir pula narasumber lain dari PERKI Cabang Malang, yakni:
- dr. Fitrianti Suciati Laitupa, Sp.JP(K) (Penyakit Jantung Struktural)
- dr. Ike Dyah Ayu Pambayun, Sp.JP (Penyakit Vaskular)
- dr. Fahreza Caesario, Sp.JP (Penyakit Jantung Kongenital)
- dr. Yoga Waranugraha, Sp.JP, Subsp. Ar.(K) (Gangguan Irama Jantung)
- dr. Veny Mayangsari, Sp.JP, M.Biomed, Subsp. P.R.Kv.(K) (Prevensi dan Rehabilitasi).
Suasana workshop, para tenaga medis dan dokter umum tampak serius mendengarkan paparan materi serta berpartisipasi aktif dalam acara. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)
Kabag Tata Usaha RSUD dr. Darsono Pacitan, dr. Johan Tri Putranto mengatakan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga kesehatan (nakes) dalam tata laksana penyakit kardiovaskular.
"Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi, sehingga tenaga kesehatan perlu terus memperbarui ilmu sesuai standar terbaru," ungkapnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam memperkuat layanan prioritas KJSU (kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi).
“Pacitan menyambut baik program tersebut dengan upaya peningkatan pengetahuan dokter di layanan primer maupun rumah sakit," ungkapnya.
Menurutnya, workshop ini menjadi salah satu langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas nakes lokal sekaligus wujud kepedulian terhadap kesehatan jantung masyarakat.
"Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan dalam praktik untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan jantung di Pacitan,” pungkasnya.(*)