KETIK, SURABAYA – Seperti apa menurut kalian kehidupan di era Victoria? Mungkin yang terbayang adalah para bangsawan yang hidup mewah dan elegan, dengan para wanita berkulit seputih porselen, berpinggang ramping seperti telapak tangan, dan pipi yang merah merona.
Namun, pernahkah terpikir bagaimana mereka bisa memenuhi standar kecantikan yang nyaris mustahil itu?
Di balik tampilan anggun tersebut, banyak wanita justru menderita bahkan kehilangan nyawa. Demi kecantikan, racun dan siksaan fisik menjadi bagian dari rutinitas harian.
Mengutip Reviva Labs, berikut enam cara ekstrem yang dilakukan wanita pada masa itu demi terlihat cantik.
1. Kulit Pucat ala Pasien Tuberculosis
Pada era Victoria, kulit pucat dianggap lambang kecantikan dan status tinggi. Ironisnya, penyakit tuberculosis yang membuat penderitanya tampak pucat dengan pipi merona justru dipuja. Banyak wanita meromantisasi penyakit ini, bahkan sengaja mendekati penderita atau mengunjungi sanatorium agar bisa meniru penampilan mereka.
2. Kosmetik Beracun
Produk kecantikan kala itu mengandung bahan berbahaya seperti timah, arsenik, dan radium. Zat-zat ini memang membuat kulit tampak putih mulus, tetapi juga perlahan merusak tubuh dan bisa mematikan.
3. Korset yang Mencekik
Tubuh berbentuk jam pasir adalah simbol kecantikan di masa Victoria. Untuk mendapatkannya, wanita memakai korset super ketat setiap hari. Akibatnya, banyak yang mengalami kelainan tulang, sesak napas, hingga tekanan pada organ dalam.
4. Perawatan Rambut Beracun
Ammonia digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan rambut, namun bahan ini juga menyebabkan iritasi kulit kepala dan kerusakan folikel. Demi rambut tebal dan berkilau, banyak wanita rela menanggung risiko tersebut.
5. Pemutih Gigi Berbahaya
Zat ammonia juga dipakai untuk memutihkan gigi. Hasilnya memang tampak bersih, tetapi efek sampingnya parah: gusi teriritasi, enamel terkikis, dan gigi mudah rusak.
6. Parfum yang Mematikan
Parfum menjadi bagian penting dari gaya hidup bangsawan. Sayangnya, sebagian parfum dibuat dari merkuri dan nitrobenzena, bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan kerusakan hati.
Di setiap zaman, kecantikan selalu menuntut pengorbanan. Bedanya hanya pada bentuk dan kadar racunnya. Mungkin kini kita tak lagi menelan arsenik, tapi tekanan sosial untuk tampil sempurna tetap sama berbahayanya. Tak selalu membunuh tubuh, namun bisa perlahan membunuh kepercayaan diri.