KETIK, MALANG – Terkadang, inovasi tak dicapai dengan melihat ke masa depan, tapi ke masa lalu. Hal ini jualah yang dilakukan tim riset PT. Semen Indonesia dalam mengembangkan produk bata interlock presisi.
Mereka mengambil inspirasi dari cara pembangun candi menyusun batu-batu andesit tanpa menggunakan perekat.
Sama seperti batu-batu andesit di candi, bata interlock presisi ini memungkinkan untuk dipasang seperti memasang mainan lego. Tak perlu menggunakan semen sebagai perekat antara satu bata dengan bata yang lain.
"Hampir sama seperti teknologi yang dipergunakan di candi-candi. Inspirasinya, salah satunya memang dari situ juga," kata Manajer Marketing Varia Usaha Beton, Dwi Ariyanto, kepada Ketik.com, Jumat, 28 November 2025.
Selain tak perlu semen sebagai perekat, menurut Yayan -sapaan karib Dwi Ariyanto- bata interlock ini juga tak perlu acian dan plesteran.
"Namun, untuk tiap meter ketinggian, ada bata tipe "U" yang diisi besi dan mortar saja," kata Yayan.
Kelebihan bata interlock ini, selain tak perlu menggunakan semen sebagai perekat, adalah lebih presisi. Lebih cepat penggunaannya. Bata ini secara struktural ramah gempa dan sudah menjalani uji siklik di Kementerian PUPR Puslitbang Perumahan dan Permukiman
"Bata ini sudah kami riset sejak 2019 lalu. Kami launching pada 2024 lalu kala ada bencana di Pasaman, Sumatra Barat,"
"Setelahnya, bata interlock ini kami bawa ke seluruh Indonesia untuk mendukung program tiga juta rumah dari pemerintah," sambungnya.
Menurut Yayan, ada lagi keuntungan dalam penggunaan bata interlock presisi. Hal tersebut adalah biaya yang lebih murah.
"Biaya keseluruhan dalam membangun satu unit rumah dengan menggunakan bata interlock presisi ini bisa lebih murah. Hal ini karena tidak perlu plester dan acian.
"Pengguna juga tidak perlu kolom balok, termasuk bekistingnya, karena dinding yang menggunakan bata presisi ini sudah menjadi dinding struktur. Kurang lebih, kalau kami estimasi, bisa menghemat biaya sekitar 15 persen dari total cost," tandasnya.
Bata Interlock tertata dengan rapi di pabrik produksi PT SMI, Gresik. (Foto: Naufal Ardiansyah/Ketik.co.id)
Keunggulan bata presisi interlock ini diakui oleh salah seorang pengembang di Malang Raya, Lukman Kurniawan. Wakil Ketua Apersi Korwil Malang Raya ini menilai penggunaan bata interlock presisi ini sangat menguntungkan.
"Saya sudah merasakan betul. Proyek saya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, sudah menggunakan bata ini," kata Lukman.
Lukman menyebut, bata ini bisa menghemat waktu pemasangan. Untuk rumah tipe 30 misalnya, dalam sepuluh hari, bata sudah terpasang.
"Pemasangan mudah, juga tahan gempa," papar Lukman.
"Ada penghematan juga dengan penggunaan bata interlock ini. Jadi bisa lebih hemat dan sangat membantu," ia menandaskan.
