Atasi Kecanduan Internet Anak, Probolinggo Siapkan Model Digidetox-QU

30 Desember 2025 16:18 30 Des 2025 16:18

Thumbnail Atasi Kecanduan Internet Anak, Probolinggo Siapkan Model Digidetox-QU
Penyerahan policy brief kepada Wabup Probolinggo. (Foto: Achmad Fawaid/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Upaya menata ulang relasi anak dengan gawai dan internet berbasis nilai sosial-religius mulai menemukan momentumnya di Kabupaten Probolinggo.

Hal ini ditandai dengan pelaksanaan kegiatan diseminasi riset, serah terima Memorandum of Agreement (MoA), serta penyerahan policy brief yang digelar di Ruang Pertemuan Agus Salim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Senin, 29 Desember 2025.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari hilirisasi riset bertajuk Digidetox-QU: Model Intervensi Sosial dan Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial-Religius Anak di Kabupaten Probolinggo.

Acara dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Hery Thahjono, SE., MM., serta disaksikan tim peneliti dari UPN Veteran Jawa Timur dan Universitas Nurul Jadid, perwakilan MGMP PAI SMP, KKG PAI SD Kabupaten Probolinggo, serta jajaran kepala bidang SD, SMP, dan Kebudayaan Dikdaya Probolinggo.

Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan dialog tindak lanjut bersama Wakil Bupati Probolinggo dan penyerahan policy brief yang menjadi dasar rekomendasi kebijakan daerah terkait pengelolaan penggunaan gawai pada anak.

Dalam sambutannya, Hery Thahjono menyampaikan bahwa riset digidetox-QU hadir menjawab tantangan nyata dunia pendidikan saat ini.

Menurutnya, persoalan penggunaan gawai pada anak tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga menyangkut pembentukan karakter dan ketahanan sosial.

“Kami melihat model Digidetox-QU ini memberikan kerangka yang jelas, terukur, dan relevan dengan konteks lokal Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka ruang untuk mengintegrasikan rekomendasi riset tersebut ke dalam kebijakan daerah.

Riset Digidetox-QU didanai Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI melalui skema Program Hilirisasi Riset Prioritas–SINERGI.

Penelitian ini melibatkan 20 sekolah mitra yang tersebar di empat kawasan utama Kabupaten Probolinggo, yakni wilayah timur, barat, pesisir, dan pegunungan, dengan partisipasi 370 siswa serta 356 orang tua.

Ketua tim peneliti, Yuli Candrasari, M.Si., menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan sejumlah pola yang perlu segera mendapat perhatian.

Ia menyebutkan bahwa siswa SMP memiliki kecenderungan screen time lebih tinggi dibandingkan siswa SD.

“Hampir seluruh responden, baik SD maupun SMP, mengaku merasa gelisah ketika tidak memegang gawai. Respon paling banyak datang dari siswa laki-laki,” jelasnya. Dari sisi keluarga, pengawasan orang tua terhadap anak SMP juga ditemukan lebih longgar dibandingkan pengawasan terhadap anak SD.

Menindaklanjuti temuan tersebut, tim peneliti merancang sejumlah solusi terintegrasi.

Di antaranya pengembangan modul intervensi sosial Digidetox, inovasi pembelajaran melalui Kelas Literasi Sosial dengan metode CERIA, penyusunan materi tematik Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dan Furudhul Ainiyah, serta perancangan policy brief untuk integrasi kurikulum muatan lokal berbasis digidetox-QU.

Empat rekomendasi utama diajukan kepada pemerintah daerah, meliputi integrasi model DIGIDETOX-QU dalam Kurikulum Karakter Digital Nasional, perancangan Peraturan Bupati tentang buku ajar tematik BTQ dan Furudhul Ainiyah, penerapan Standar Sekolah Digital Sehat Qur’ani (SRDQ), serta pelaksanaan riset lanjutan dan evaluasi kebijakan oleh lembaga daerah.

“Harapan kami, riset ini tidak berhenti sebagai laporan akademik, tetapi benar-benar diterjemahkan menjadi kebijakan yang melindungi dan membimbing anak-anak dalam ekosistem digital,” kata Yuli Candrasari. Melalui sinergi antara riset, sekolah, dan pemerintah daerah, Digidetox-QU diharapkan dapat menjadi rujukan nasional dalam membangun karakter digital anak yang sehat dan Qur’ani.(*)

Tombol Google News

Tags:

unuja probolinggo Literasi Sosial DIGIDETOX-QU Pendidikan Probolinggo Literasi Digital Anak Karakter Sosial Religius Dinas Pendidikan Probolinggo Riset Pendidikan