KETIK, LEBAK – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak, Rahmat, mewakili Pemerintah Daerah menghadiri kegiatan yang digelar Direktorat Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI di Universitas Setia Budhi Rangkasbitung, Rabu, 24 Desember 2025.
Kegiatan bertema “Pembiayaan Pertanian melalui Kredit Program Pemerintah Mendukung Swasembada Pangan” ini diikuti oleh pimpinan dan jajaran Ditjen PSP, pimpinan Universitas Setia Budhi, para narasumber, perwakilan lembaga keuangan, serta perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Rahmat menegaskan pentingnya kredit program pemerintah sebagai instrumen fiskal yang tidak hanya menyediakan modal, tetapi juga memperkuat daya saing sektor pertanian secara sistemik.
“Kredit program pemerintah, termasuk pembiayaan berbunga rendah dan skema penjaminan, harus dipahami sebagai alat kebijakan untuk meningkatkan kapasitas usaha tani, mengadopsi teknologi, dan menurunkan risiko produksi,” ujar Rahmat kepada Ketik.com.
Ia menjelaskan bahwa pembiayaan pertanian memiliki tiga peran strategis, yakni meningkatkan skala usaha dan efisiensi biaya produksi melalui akses kredit yang terjangkau, mengurangi risiko usaha dengan skema pembiayaan yang terintegrasi dengan asuransi dan pendampingan, serta mendorong transformasi dari pertanian subsisten menjadi agribisnis berorientasi pasar.
Rahmat menambahkan, optimalisasi pembiayaan membutuhkan sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah, dukungan data usaha tani yang valid, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat kelembagaan petani sebagai subjek pembiayaan, menyediakan data dan informasi usaha tani yang akurat untuk menilai kelayakan kredit, serta memfasilitasi koordinasi antara petani, penyuluh, lembaga keuangan, dan instansi teknis.
"Kolaborasi dengan perguruan tinggi, khususnya Universitas Setia Budhi, dipandang krusial untuk meningkatkan literasi keuangan pertanian, melakukan pendampingan berbasis riset, serta mengevaluasi efektivitas kebijakan di lapangan," katanya.
Rahmat mengatakan, acara ini tidak hanya menjadi forum sosialisasi, melainkan menghasilkan pemahaman teknis yang komprehensif dan implementasi pembiayaan yang tepat sasaran, berorientasi hasil, serta berkelanjutan.
"Dengan tantangan seperti perubahan iklim, fluktuasi harga, dan keterbatasan akses permodalan, pendekatan kebijakan yang adaptif dan kolaboratif menjadi kunci," jelasnya.
Atas nama Pemerintah Daerah, Rahmat menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementerian Pertanian dan Universitas Setia Budhi Rangkasbitung atas inisiatif dan sinergi yang telah terbangun.
“Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pembiayaan pertanian dan mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” tutupnya. (*)
