KETIK, SAMPANG – Kondisi fasilitas kesehatan di Puskesmas Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, menjadi sorotan Komisi IV DPRD Sampang. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan belum lama ini, terungkap bahwa mobil ambulans milik puskesmas tersebut tidak layak digunakan.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud, mengungkapkan keprihatinannya setelah mendapati kondisi dua unit ambulans yang dimiliki puskesmas.
"Pengakuan kepala puskesmas saat kami sidak pada tanggal 24 Juli 2024, Puskesmas Sreseh memiliki dua unit ambulans. Satu rusak, dan satu lagi dalam kondisi tidak layak pakai," jelasnya. Kamis, 25 Juli 2025.
Ia menilai, dengan kondisi seperti ini, pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak bisa maksimal. "Kalau ambulansnya rusak dan tidak layak pakai, bagaimana bisa memberikan pelayanan yang optimal dan sepenuh hati?" ujarnya.
Selain masalah ambulans, Mahfud juga mengungkapkan sejumlah temuan lain yang dinilai memprihatinkan. Di antaranya, ruang rawat inap yang pengap karena ukuran AC yang tidak memadai, tidak adanya kipas angin, serta ketiadaan musala khusus untuk pasien dan keluarga.
"Ruang inap sangat pengap, AC-nya terlalu kecil PK-nya. Tidak ada kipas angin, bahkan musala tidak tersedia. Mereka menggunakan ruangan perawatan lain sebagai tempat ibadah," terangnya.
Ia mendesak Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang untuk segera melakukan evaluasi dan peremajaan fasilitas, terutama kendaraan ambulans di setiap puskesmas, khususnya di Puskesmas Sreseh yang berada di wilayah terpencil.
"Sreseh merupakan salah satu kecamatan yang cukup jauh dan terisolasi. Idealnya ada ambulans cadangan untuk antisipasi kondisi darurat," tukas Mahfud.
Terpisah, Kepala Puskesmas Sreseh, dr. Andita Savitri Aulani, saat dikonfirmasi Ketik belum memberikan tanggapan terkait sidak Komisi IV DPRD Sampang tersebut.(*)