KETIK, BANDUNG – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung menyatakan kesiapannya untuk mengamankan libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Sebanyak 1.303 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Lilin Lodaya 2025.
Mereka terdiri dari unsur Polri, TNI, Dishub serta instansi terkait lainnya guna memastikan keamanan, ketertiban, dan kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun hingga pergantian tahun.
Bupati Bandung Dadang Supriatna optimistis perayaan Nataru dapat berjalan aman lancar dan terhindar dari berbagai musibah bencana alam.
"Saya ucapkan terima kasih atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung kepada seluruh personel yang sudah dipersiapkan oleh Kapolresta Bandung dan Dandim. Ini demi keamanan, kenyamanan, dan ketenangan masyarakat," ucap bupati usai apel gelar pasukan, Jumat 19 Desember 2025.
Bupati yang akrab disapa Kang DS menambahkan, Operasi Lilin Lodaya 2025 akan berlangsung selama 14 hari ke depan dan menjadi momentum penting untuk memastikan masyarakat dapat merayakan hari besar keagamaan dan pergantian tahun dengan aman dan nyaman.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta para camat, khususnya yang wilayahnya rawan keramaian dan gangguan keamanan, untuk siaga penuh selama masa libur Nataru.
"Seluruh OPD dan juga para camat, terutama camat yang punya wilayah, harus standby di lokasi sampai selesainya Nataru ini," tegasnya.
Kang DS juga mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan dalam merayakan pergantian tahun dan lebih mengutamakan kegiatan yang positif serta bermakna.
"Jangan hura-hura. Lebih baik kita gelar doa bersama, itu jauh lebih efektif," pesannya.
Pemkab Bandung, lanjut Kang DS, berencana akan melaksanakan kegiatan doa bersama pada malam pergantian tahun yang akan dipusatkan di satu lokasi.
"Saya lebih mengarah kepada doa bersama nanti pada malam tahun baru. Insya Allah kita titikkan dan kumpulkan di satu tempat," ungkap Kang DS.
Ia pun mendoakan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung agar diberikan kesehatan, keberkahan, dan harapan yang lebih baik dalam menyongsong tahun 2026.
"Mudah-mudahan menjelang tahun baru 2026 ini kita semua diberi kesehatan dan kelancaran, serta musibah-musibah yang terjadi kemarin tidak terulang lagi di tahun berikutnya," kata Kang DS.
Kapolresta Bandung Kombespol Aldi Subartono menyebutkan personel gabungan yang terlibat kurang lebih 1.303 orang. Mereka terdiri dari Polri, TNI, serta unsur pendukung lainnya seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Basarnas, dan Jasa Raharja.
"Semua unsur kami libatkan secara lengkap. Mulai hari ini personel sudah menempati pos masing-masing di 17 pos," ujar Aldi.
Penempatan 1.303 personel tersebut, kata Aldi, bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang melaksanakan ibadah Natal, maupun masyarakat yang berwisata dan beraktivitas selama libur Nataru.
Total ada 17 pos yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung, terdiri dari satu pos terpadu, satu pos pelayanan, serta 17 pos pengamanan dan pelayanan di titik-titik strategis.
Aldi menegaskan, kesiapsiagaan aparat tidak hanya fokus pada pengamanan tempat ibadah, namun juga disiagakan di jalur-jalur wisata serta pusat keramaian.
"Dengan kesiapsiagaan yang lengkap ini, kami berharap bisa memberikan rasa aman dan nyaman, baik bagi umat Kristiani yang melaksanakan ibadah Natal maupun masyarakat yang akan merayakan pergantian tahun dan berwisata di Kabupaten Bandung," tambahnya.
Selain itu, pengawasan juga diperkuat melalui sistem pemantauan berbasis teknologi. Di posko terpadu, telah terpasang sebanyak 30 kamera CCTV yang terkoneksi di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.
"Di posko terpadu terdapat 30 CCTV yang terhubung, baik untuk memantau arus wisata maupun aktivitas di tempat ibadah. Dari posko terpadu ini, petugas dapat memantau seluruh aktivitas masyarakat secara real time," urai Kapolresta.
Terkait antisipasi bencana, khususnya di jalur rawan longsor, Aldi menyampaikan pihaknya bersama Forkopimda dan Pemkab Bandung telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Hasil pemetaan tersebut menjadi dasar untuk penempatan personel dan peralatan pendukung.
"Kami sudah memetakan daerah-daerah rawan longsor. Kami mengimbau masyarakat agar menghindari jalur rawan longsor. Selain itu, kami juga menyiapkan tim SAR lengkap dengan peralatan seperti mobil derek, ekskavator, dan alat pendukung lainnya agar siap bergerak cepat jika terjadi bencana,” ujarnya.
"Kita doakan bersama semoga tidak ada bencana di wilayah kita," ucap Aldi. (*)
