KETIK, KEDIRI – DPRD Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada 2.857 siswa prasejahtera jenjang SMA dan SMK swasta se-Kota/Kabupaten Kediri.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri, Jalan Pamenang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa, 30 Desember 2025 sore.
Bantuan pendidikan tahun 2025 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui jalur aspirasi DPRD tersebut menyasar peserta didik dari keluarga kurang mampu sebagai upaya memperluas akses dan pemerataan pendidikan.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Golkar, M. Hadi Setiawan atau yang akrab disapa Cak Hadi.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Hadi berpesan agar bantuan pendidikan digunakan secara tepat dan bertanggung jawab oleh para penerima.
“Gunakan secara bermanfaat, jangan buat tahun baruan,” ujar Cak Hadi kepada para siswa.
Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui DPRD untuk meringankan beban biaya pendidikan siswa dari keluarga prasejahtera.
Dari total 2.857 penerima se-Kota/Kabupaten Kediri, sebanyak 199 siswa SMA dan SMK menerima bantuan pada penyerahan kali ini, termasuk 37 siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
Penyaluran bantuan tersebut turut dihadiri jajaran pengurus Partai Golkar, di antaranya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri M. Hadi Setiawan yang didampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M. Sarmuji.
Cak Hadi berharap bantuan pendidikan ini mampu menumbuhkan semangat belajar para siswa agar terus berprestasi dan memiliki masa depan yang lebih baik.
“Kalau semangat belajarnya dijaga, insya Allah hasilnya juga baik. Alhamdulillah hari ini kita bisa bersama-sama menjaga harapan itu,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, memberikan motivasi kepada para penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan tersebut untuk menunjang pendidikan dan meraih cita-cita.
“Tidak menutup kemungkinan adik-adik di sini nantinya ada yang jadi pak bupati, bahkan menteri,” kata Sarmuji.
Di sisi lain, Dicky Nugroho Saputro, guru SMK Canda Bhirawa Pare, menyampaikan bahwa dari sekolahnya terdapat 89 siswa penerima bantuan yang berasal dari kelas XI dan XII.
“Dana bantuan langsung diterima melalui rekening masing-masing siswa di Bank Jatim. Rata-rata digunakan untuk biaya SPP dan praktikum,” jelasnya.
Salah satu siswa penerima bantuan, Fahrezza Rivan Ronistyan atau Reza, mengaku bantuan tersebut sangat membantu kebutuhan pendidikannya.
“Iya, dapat bantuan dari Partai Golkar. Sangat membantu,” ungkapnya.
Reza menambahkan, bantuan tersebut akan digunakan untuk menunjang kegiatan praktik sekolah serta biaya kunjungan industri yang sebelumnya harus ditanggung oleh orang tua.
Melalui program bantuan biaya pendidikan ini, diharapkan siswa SMA/SMK swasta prasejahtera di Kota/Kabupaten Kediri dapat terus melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.(*)
