KETIK, ACEH SINGKIL – Sebanyak 21 petugas Kesehatan Jiwa Terpadu (Keswa) dari puskesmas mengikuti pelatihan selama lima hari di Alviya Hotel, Pulo Sarok, Singkil.
"Pelatihan ini dirancang selama lima hari bagi para dokter puskesmas dan perawat sebagai pelayanan di tingkat primer. Pelatihan ini menggunakan dana DAK Fisik dari APBN 2025," kata Dewi Rahayu, Koordinator PTM (Penyakit Tidak Menular) Dinkes Aceh Singkil.
Disebutkan bahwa tidak semua puskesmas diundang mengikuti pelatihan ini karena belum semua memiliki dokter. "Hanya puskesmas yang punya dokter yang diundang," ujarnya.
Ayu, sapaan akrab Rahayu, menjelaskan hanya tujuh dokter yang diikutkan pada pelatihan kali ini, selebihnya adalah perawat.
Ia juga mengatakan, para narasumber pelatihan sengaja didatangkan dari RSUD Gunung Meriah dan Medan. "Para narasumber tentu ahli di bidangnya masing-masing," ucap Ayu.
Saat ditanya prosedur pelayanan bagi calon pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, ia menjelaskan bahwa kasus tersebut terlebih dahulu dilaporkan ke kepala desa, lalu diteruskan ke puskesmas. "Perawatan itu ada di rumah sakit," ujarnya.
Ditambahkan, para peserta yang rumahnya jauh dari lokasi kegiatan akan diinapkan, sedangkan yang dekat diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas puskesmas dalam pelayanan gangguan kejiwaan bagi masyarakat.
"Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi para dokter dan perawat puskesmas, sebagai ilmu deteksi dini bagi calon pasien gangguan jiwa," ungkapnya. (*)