KETIK, BOJONEGORO – Tongkat estafet kepemimpinan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bojonegoro resmi berganti. Posisi Kepala Kejari (Kajari) yang sebelumnya dijabat oleh Muji Martopo, kini diserahkan kepada Zondri.
Acara pisah sambut kedua pejabat tersebut digelar di Pendopo Malowopati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada Senin, 17 November 2025. Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai malam pengantar tugas Muji Martopo ke tempat baru sekaligus penyambutan Zondri sebagai Kajari Bojonegoro yang baru.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, Ketua TP PKK Bojonegoro Cantika Wahono, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Muji Martopo mengenang masa tugasnya selama 1 tahun 10 bulan 15 hari di Bojonegoro sebagai pengalaman yang mengesankan. Ia mengapresiasi dukungan penuh dari jajaran Forkopimda dalam penegakan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat.
“Luar biasa kekompakannya di bawah bimbingan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. Karena ini yang saya alami di sini selama bertugas. Selamat mengemban amanah yang baru Pak Zondri,” ujar Muji Martopo.
Sementara itu, Zondri yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menyatakan kehormatannya dapat bergabung dengan keluarga besar Kabupaten Bojonegoro.
“Saya sangat senang dan bahagia dapat bergabung dengan Kabupaten Bojonegoro. Selaku Kajari yang baru saya akan melanjutkan program yang sudah berjalan serta peningkatan apa yang perlu ditingkatkan. Mohon didukung koordinasi dan sinergitas khususnya dalam jajaran Forkopimda,” ungkap Zondri.
Menanggapi pergantian ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan selamat datang dan menegaskan komitmen Pemkab untuk terus berkolaborasi dengan Korps Adhyaksa. Bupati menekankan pentingnya pendampingan hukum dalam tata kelola keuangan dan administrasi pemerintahan.
“Selamat datang bapak Kajari yang baru, mari bekerjasama untuk penguatan pencegahan korupsi dengan pendampingan atas hukum yang berlaku. Kami ingin membangun Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten yang punya tata kelola yang baik dan profesional,” ujar Bupati Wahono. (*)
