UIN Malang Ukir Sejarah! Wisuda 170 Hafidz Qur'an, Bukti Nyata Integrasi Sains & Islam

27 September 2025 16:47 27 Sep 2025 16:47

Thumbnail UIN Malang Ukir Sejarah! Wisuda 170 Hafidz Qur'an, Bukti Nyata Integrasi Sains & Islam
Pembacaan baiat oleh wisudawan tahfidz ke-17 Hai’ah Tahfidzul Qur’an (HTQ) UIN Malang di Aula Gedung C lantai 3, Sabtu, 27 September 2025. (Foto: Dhafa Afriandito)

KETIK, MALANG – Hai’ah Tahfidzul Qur’an (HTQ) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar wisuda tahfidz ke-17 di Aula Gedung C lantai 3, Sabtu, 27 September 2025.

Acara ini dihadiri oleh Dr. KH. Ahmad Nashih Hidayatullah, Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya, jajaran pimpinan kampus, dan wakil dekan tiap fakultas.

Dalam sambutannya, Kepala HTQ UIN Malang, Abdullah Zainur Rouf menyampaikan bahwa jumlah pendaftar awal mencapai 300 mahasiswa. Namun setelah melalui proses seleksi, hanya 170 mahasiswa yang dinyatakan lolos dan diwisuda. 

“Para wisudawan berasal dari berbagai kategori hafalan mulai dari 5 juz, 10, 15, 20, 25, hingga 30 juz,” jelasnya.

Prosesi wisuda berlangsung khidmat, dilanjutkan dengan pembaiatan wisudawan yang dipimpin oleh salah satu perwakilan wisudawan 30 Juz, Alfian Sufiyandi. Setelah itu, ditampilkan sambung ayat oleh perwakilan wisudawan.

Foto Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana. (Foto: Dhafa Afriandito)Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana. (Foto: Dhafa Afriandito)

Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., menegaskan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu. 

“Al-Qur’an harus menjadi pegangan, namun logika tetap berjalan. Ketika logika tidak mampu menjawab, maka kembalilah pada Al-Qur’an. Di pundak mahasiswa lah harapan UIN Malang, baik dalam pengembangan integrasi sains dan Islam” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan orasi Qur’ani oleh Dr. KH. Ahmad Nashih Hidayatullah. Dalam orasinya, ia menilai UIN Malang sebagai kampus yang istimewa karena memberikan apresiasi tinggi kepada para penghafal Al-Qur’an. 

“Sepertinya ini satu-satunya kampus yang begitu peduli terhadap hafidz-hafidzah. Banyak kampus yang lebih tua, tapi apresiasi sebesar ini belum ada,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya membahas pendidikan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, kesehatan, sosial, hingga kuliner. 

“Tapi ya nggak sampai menjelaskan cara masak nasi padang, wong itu bukan buku resep,” ujarnya disambut tawa hadirin. 

Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. Ahmad Izzuddin, M.HI., selaku mudir Mahad Sunan Ampel Al-aly (MSAA). (*)

Tombol Google News

Tags:

UIN Malang UIN Maulana Malik Ibrahim Tahfidz Malang