KETIK, SAMPANG – Warga Dusun Bandan, Desa Bira Tengah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sampang, mengeluhkan buruknya pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Waru. Pasalnya, turunnya voltase listrik di wilayah tersebut tak kunjung diperbaiki meski telah berlangsung berjam-jam.
Salah seorang warga, Imron Muslim, mengecam keras lambannya respon petugas PLN. Ia menilai keterlambatan penanganan tersebut mencederai kepercayaan publik terhadap perusahaan pelat merah itu.
“Kalau perbaikannya saja memakan waktu berjam-jam, berarti PLN lalai dan merugikan konsumen,” ujar Imron dengan nada kesal, Senin, 6 Oktober 2025.
Menurutnya, bukan kali ini saja masyarakat di wilayahnya mengalami gangguan listrik.
Pemadaman tanpa pemberitahuan dari PLN ULP Waru sudah sering terjadi dan berdampak besar bagi warga, terutama pelaku usaha kecil yang bergantung pada pasokan listrik.
“Sering mati lampu tanpa pemberitahuan. Kalau musim hujan alasannya petir atau pohon tumbang, kalau kemarau dibilang karena layangan,” sindirnya.
Pria yang akrab disapa Imron itu menyebut, jika pelayanan PLN tidak segera membaik, ia bersama warga berencana menggandeng lembaga perlindungan konsumen untuk menggelar aksi maupun audiensi dengan pihak PLN ULP Waru.
“Kalau begini terus, kami akan ambil langkah tegas. Ini sudah terlalu merugikan pelanggan,” ujarnya.
Sementara itu, seorang petugas PLN Mobile yang enggan disebut namanya mengaku, turunnya voltase disebabkan adanya layangan yang tersangkut di jaringan listrik.
“Penyebabnya ada layangan jatuh di pir,” kilahnya singkat. (*)
