KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa UMKM Kota Pahlawan tidak dipungut biaya jika menempati stan yang berada di depan minimarket karena lahan yang digunakan tersebut berizin tempat parkir.
Tetapi mengenai biaya listrik dan air untuk stan UMKM yang ada di depan toko modern atau minimarket ini, Eri menegaskan kedua hal tersebut akan difasilitasi oleh Pemkot Surabaya.
"Pemerintah kota tidak membebani teman-teman dari toko modern," jelasnya saat Press Konfrense dengan Pengusaha Ritel di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya pada Rabu 18 Juni 2025.
Namun, untuk biaya iuran sampah yang dihasilkan oleh UMKM nantinya akan diberikan pihak toko. "Tapi, terkait sampahnya adalah toko modern," papar Eri.
Mengenai siapa saja yang bisa menempati tempat yang disediakan di depan minimarket tersebut, Eri menekankan hanya UMKM Kota Surabaya, bukan bersifat franchise.
"Itu adalah untuk UMKM yang benar-benar dia bekerja sendiri, jadi dodol soto sing ngedoli dewe (penjual soto yang menjual dagangannya sendiri) bukannya untuk kegiatan franchise," papar Eri.
Eri menyebut hal ini bertujuan untuk masyarakat Surabaya yang membutuhkan lahan agar tetap bisa berjualan.
"Yang kita gencarkan itu adalah untuk orang-orang yang memang betul-betul membutuhkan," terang Eri.
Eri juga menjelaskan jika nantinya banyaknya permintaan lahan tersebut bagi UMKM, ia menyebut kemungkinan adanya undian siapa yang beruntung menempati stan tersebut.
"Kalau ternyata terlalu banyak,maka cuma tiga yang bisa masuk nah itu diundi, siapa yang masuk di saat itu fair," ujar Eri.(*)