KETIK, PEMALANG – Kepala SDN 01 Kebondalem, Carso, menyampaikan apresiasinya kepada Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Pemalang, Aris Ismail, yang dinilai bijak dalam menyelesaikan persoalan yang menimpa anak-anak di sekolahnya.
Menurut Carso, langkah Aris Ismail yang turun langsung memberikan solusi dengan pendekatan kekeluargaan sangat membantu pihak sekolah dalam meredam konflik hukum yang sempat melibatkan sejumlah siswa.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Aris Ismail yang dengan kebijaksanaannya turut menengahi masalah ini. Harapannya, persoalan yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bersama tanpa menimbulkan trauma bagi anak-anak,” ujarnya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Carso menjelaskan bahwa pihak sekolah akan segera mengirimkan surat resmi kepada orang tua atau wali murid yang anaknya terlibat dalam persoalan tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengajak duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah serta semangat kekeluargaan.
“Langkah penyelesaian secara damai ini penting agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa rasa takut maupun tekanan. Kami ingin menanamkan nilai bahwa setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara yang baik, sesuai dengan nilai Pancasila,” tegasnya.
Dengan adanya keterlibatan berbagai pihak, termasuk dukungan tokoh masyarakat dan lembaga pendidikan, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali.
Sekolah pun berkomitmen memperkuat pembinaan karakter serta komunikasi dengan orang tua demi terciptanya suasana belajar yang aman, nyaman, dan kondusif.
Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua Ormas Pemuda Pancasila MPC Kabupaten Pemalang, Aris Ismail mengatakan bahwa persoalan tersebut merupakan masalah pribadi. Kedua belah pihak sudah saling memaafkan atas kesalahpahaman persoalan yang telah terjadi di SDN 01 Kebondalem.
“Intinya masalah kemarin adalah urusan pribadi, bukan dengan ormas," tegas Aris Ismail kepada wartawan.
Sementara itu, Suripto selaku pemerhati pendidikan dan anak menyayangkan atas adanya insiden kegaduhan yang telah terjadi di SDN 01 Kebondalem.
Ia menilai dari dampak kegaduhan di sekolahan bisa fatalnya karena mempengaruhi psikologis pada anak.
“Alangkah baiknya, kita para orang tua untuk selalu menahan diri manakala terjadi sesuatu hal menimpa anak kita. Selalu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu tindakan - tindakan refresif yang kemudian akan berdampak pada kerugian di masing-masing pihak," katanya.(*)
