KETIK, SURABAYA –
Ajang turnamen golf nasional kembali menghadirkan terobosan baru lewat gelaran Persatuan Golf Alumni (PGA) Jawa Timur. Tahun ini, mereka memperkenalkan “Marathon Golf Mania (MGM) JOTOSEN 2025”, sebuah konsep turnamen yang dibuat lebih intens dan menantang.
Ketua Panitia MGM 2025, Totok Dwi Hariyono, menjelaskan bahwa format golf maraton dipilih agar para atlet merasakan pengalaman bertanding yang berbeda dari biasanya.
"Karena turnamen ini dimainkan 36 hole dalam satu hari di dua lapangan berbeda. Di sini dibutuhkan fisik dan mental yang kuat," jelasnya saat ditemui di Bukit Darmo Golf Surabaya, Sabtu, 8 November 2025.
Ia melanjutkan, tantangan fisik yang dimaksud terletak pada daya tahan tubuh atlet dan fokus selama pertandingan. Sebab, apabila fokus turun maka akan mempengaruhi akurasi pukulan dan konsentrasi di lapangan.
Oleh sebab itu, katanya, hanya pegolf yang memiliki konsentrasi tinggi, semangat tinggi, dan kecintaan terhadap olahraga ini yang mampu menyelesaikan hingga akhir.
Sebagai gambaran, turnamen golf biasanya hanya berlangsung 27 hole, atau 36 hole yang dimainkan dalam beberapa hari.
Rektor Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya, Bambang Pramujati, menjelaskan, JOTOSEN Golf Turnamen merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-65 ITS.
"Harapannya ke depan akan semakin kuat jejaring dan kesejahteraan antar lulusan yang bisa bersama-sama memberi manfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Ia menambahkan, rangkaian Dies Natalis sebenarnya sudah digelar sejak September 2025. Ada fun walk, pertunjukan wayang kulit, berbagai lomba internal kampus, hingga kegiatan bersalawat dan acara lari.
Sementara itu, Marathon Golf Turnamen 2025 juga menggelar Turnamen Golf Junior dan Amatir Wali Kota Surabaya Cup 2025 pada 5–7 November 2025 di Golf Graha Famili, Surabaya. Ajang ini sudah tercatat dalam World Amateur Golf Ranking (WAGR).
Turnamen tersebut sekaligus menjadi arena pencarian talenta muda terbaik untuk mewakili Surabaya dan Indonesia di kejuaraan internasional.(*)
