KETIK, SURABAYA – Tren wisata parlemen pelajar dan mahasiswa ke DPRD Jatim terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini merupakan perkembangan yang sangat positif karena generasi muda ingin menambah pengetahuan literasi politik.
Hal itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Puguh Wiji Pamungkas saat menerima rombongan wisata parlemen dari SMK Bubutan dan SMK Farmasi Surabaya, Senin, 8 Desember 2025.
Kedatangan puluhan siswa yang didampingi para guru untuk mengenal tugas dan fungsi legislator di DPRD Jatim.
“Semakin banyak siswa atau mahasiswa yang datang ke DPRD, itu semakin bagus. Artinya semakin banyak pemilih di Jawa Timur yang memiliki literasi tinggi. Ini berimplikasi langsung terhadap kualitas demokrasi kita,” ujarnya.
Wakil rakyat dari Dapil Malang Raya ini berharap kunjungan tersebut menjadi penyemangat bagi para siswa untuk lebih memahami tata kelola pemerintahan, menjadi warga yang kritis, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Menurut anggota dewan yang bergelar doktor ini, kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam menguatkan literasi politik generasi muda, terutama para pemilih milenial, Gen Z, hingga calon pemilih Gen Alfa.
Memahami fungsi lembaga legislatif, lanjut Puguh, adalah bagian dari proses membangun kualitas demokrasi di masa depan. "Ini menjadi sarana memperkuat literasi mereka terkait tugas-tugas legislasi," ujar alumnus S1 Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali ini.
Puguh mengatakan, kunjungan ini merupakan tabungan peristiwa bagi para siswa yang kelak menjadi salah satu pilar kekuatan demokrasi bangsa.
Saat sesi tanya jawab, ada siswa yang menanyakan cara menyampaikan aspirasi. Politisi PKS ini menjelaskan, ada berbagai cara untuk menyerap aspirasi masyarakat. Salah satunya lewat reses yang dilakukan tiga kali setahun, DPRD Jawa Timur. "Para wakil rakyat turun menemui konstituen di daerah pemilihannya," ujar S2 Magister Manajemen SDM STIE Malang Kucecwara itu.
Selain itu, lanjut Puguh, DPRD Jawa Timur menyerap aspirasi lewat berbagai platform digital. Seperti media sosial Instagram, website, dan kanal-kanal lain.
“Masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, masukan, maupun keluhan secara lebih mudah dan luas,” kata alumnus S3 Ilmu Sosial Universitas Merdeka Malang itu. (*)
