KETIK, MALANG – Menjelang penghujung tahun 2025, tingkat hunian hotel di Kota Malang menunjukkan peningkatan signifikan. Fenomena pemesanan kamar secara mendadak atau last minute booking menjadi tren.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang kini lebih fleksibel dalam merencanakan liburan menjadi pemicu utama. Kehadiran platform Online Travel Agency (OTA) turut memudahkan akses akomodasi dalam waktu singkat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, mengungkapkan bahwa mayoritas wisatawan kini beralih ke platform digital. Data menunjukkan sebanyak 70 persen pemesanan kamar dilakukan melalui OTA.
"Sekarang memesan kamar semakin mudah, banyak website-website travel yang kadang memberikan harga lebih murah. Di tahun 2025, ada 70 persen pemesanan melalui OTA," ungkap Agoes Basoeki, Minggu, 28 Desember 2025.
Tren pemesanan ini juga dirasakan langsung oleh para pelaku industri perhotelan di Malang. Marketing Communication The Alana Hotel Malang, Prita Kania Putri, menyebutkan bahwa banyak calon tamu yang baru menentukan pilihan destinasi pada detik-detik terakhir.
"Kita percaya banget ya kalau misalnya ada last minute booking. Jadi ini orang mungkin masih menentukan mau pilihnya yang di mana. Nah di saat orang masih berpikir tuh untuk mau pesen tujuannya ke mana di Malang, kita gencarkan tuh untuk promosi," jelas Prita.
Senada dengan hal tersebut, Manager Hotel Front One Budget Malang, Rindy Rosadhi HS, mengakui bahwa lonjakan pesanan biasanya baru terlihat mendekati malam pergantian tahun.
"High season ini kebacanya banyak yang pesan untuk malam tahun baru, tamu-tamu banyak last minute booking," ungkap Rindy.
Kemudahan teknologi melalui OTA dan karakter wisatawan yang lebih fleksibel menjadikan okupansi hotel di Malang tahun ini dipastikan akan mencapai puncaknya tepat saat perayaan tahun baru.(*)
