Tren Kanker Prostat Tertinggi di Indonesia, Vaksinasi Jadi Garda Terdepan

18 Oktober 2025 19:03 18 Okt 2025 19:03

Thumbnail Tren Kanker Prostat Tertinggi di Indonesia, Vaksinasi Jadi Garda Terdepan
Dokter Ahmad Ridhoi, M.Si., selaku dosen FKK-ITS sedang memeriksa pasien untuk pencegahan dini kanker. (Foto: Ahmad Ridhoi for Ketik)

KETIK, SURABAYA – Tren kanker prostat pada pria saat ini menempatkan posisi tertinggi penyakit di Indonesia. Berdasarkan data global yang dirilis WHO melalui Globocan mencatat adanya kenaikan kasus antara 1,5 hingga 3 kali dalam 10 tahun terakhir.

Sebagai cara preventif pencegahan adalah dengan melakukan vaksinasi dan melakukan pola hidup sehat. Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan sejumlah acara, seperti seminar dan lain sebagainya untuk mendapat edukasi.

Salah satunya yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS). Mereka memberikan edukasi sekaligus pemeriksaan dini kanker gratis.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Dokter Lukman Hakim, Sp.U (K), MARS, Ph.D. mengungkapkan, sebagai institusi yang mengedepankan teknologi, pihaknya tidak hanya mencetak dokter dan insinyur kesehatan tetapi juga memastikan ilmu kembali kepada masyarakat.

"Seminar ini adalah langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran bahwa deteksi dini adalah kunci penyelamat," katanya.

Seminar yang berlangsung pada Kamis, 16 Oktober 2025 di Graha ITS ini mendapatkan sambutan antusias. Sebanyak 1.300 orang peserta hadir untuk melakukan pemeriksaan.

Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat Seminar Awam, Dokter Ahmad Ridhoi menambahkan, saat ini kasus HPV di Indonesia menempati peringkat ke-2 kasus kanker terbanyak pada wanita.

"Sedangkan PSA merupakan peringkat ke-5 terbanyak untuk kasus kanker prostat pada pria di Indonesia," jelasnya kepada Ketik.com.

Ia melanjutkan, peserta yang ikut melakukan deteksi dini pencegahan kanker berasal dari berbagai kalangan masyarakat.

"Kebanyakan pasien dari masyarakat Surabaya dan ada yang berada dari Malang yang ikut dalam kegiatan ini," lanjutnya.

Ketua Panitia Pemeriksaan PSA dan HPV gratis Dokter Rukman Karimah, M. Biomed, berharap deteksi dini pencegahan kanker kepada masyarakat untuk memecah stigma, bahwa pemeriksaan ini memerlukan biaya besar.

"Kami berupaya memecah stigma dan hambatan biaya yang sering menghalangi masyarakat untuk melakukan skrining kesehatan. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model pengabdian yang berkelanjutan," jelasnya.

Pemeriksaan PSA dan HPV gratis oleh FKK ITS berlangsung mulai tanggal 17-19 Oktober 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kanker prostat deteksi kanker prostat ITS Institut Teknologi 10 November Surabaya Ahmad Ridhoi FKK ITS