15 Desa di Obi Bersekongkol Diam, Mengkhianati Piala Bupati Halsel 2025

18 Oktober 2025 20:03 18 Okt 2025 20:03

Thumbnail 15 Desa di Obi Bersekongkol Diam, Mengkhianati Piala Bupati Halsel 2025
Logo Turnamen Sepak Bola Piala Bupati Halmahera Selatan 2025 (Foto: Mursal/Ketik.com)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pulau Obi, yang seharusnya menjadi panggung persatuan sepak bola di ajang Piala Bupati Halmahera Selatan 2025, justru mencatat sejarah kelam.

15 desa memilih absen tanpa permisi, tanpa alasan, tanpa tanggung jawab. Sebuah tamparan dingin bagi semangat olahraga, dan pengkhianatan terhadap amanah dana kepemudaan yang mestinya membina bakat, bukan membiarkan mereka layu tanpa pertandingan.

Turnamen piala Bupati zona Obi yang digelar di desa Madopolo Kecamatan Obi Utara, dengan segala harapan masyarakat dan para pelaku ekonomi kecil di sekitarnya, mendadak berubah muram. Lapangan yang harusnya riuh oleh dukungan dan sorak, malah sunyi ditinggal para tamu terhormat yang merasa tak perlu hadir. 

Apakah sepak bola sudah kalah oleh ego desa? Atau sudah tenggelam oleh diamnya para pemimpin desa?

Seorang wasit Piala Bupati zona Obi, Idet, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

“Ketidakhadiran tim dalam turnamen sekelas Piala Bupati adalah penghinaan bagi sepak bola Halsel. Sepak bola itu mempersatukan, bukan untuk dihindari,” kata Idet Sabtu 18 Oktober 2025.

Bukan hanya wasit. Para pedagang kecil yang menggantungkan harapan di pinggir lapangan, terpaksa menutup dagangan yang tak laku. Kue-kue dingin, air gelas tak tersentuh, semuanya pulang bersama kecewa. Di mana jiwa kepemudaan itu disalurkan, jika bukan di sini?

Senada itu, koordinator pertandingan zona Obi, Rustam Hasib, sebelumnya sudah mengingatkan ketidakhadiran tim sangat mengganggu jalannya pertandingan.

Namun rupanya, 15 desa itu lebih memilih diam dari pada bertanding, lebih memilih meninggalkan panggung daripada menunjukan sportivitas.

Padahal, anggaran kepemudaan desa setiap tahun mengalir, konon untuk pemberdayaan, pelatihan, pembinaan bakat olahraga. Tapi ketika panggung terbesar hadir, mereka memilih tidak datang. 

Ironis. Dana ada, semangat tidak. Pemuda ada, kesempatan tak digubris. Lalu untuk siapa anggaran itu? Pertanyaan ini datang untuk 15 Desa di Obi yang tak menginjakkan kaki di Desa Madopolo untuk sebuah kewajiban bernama Silaturahmi.

Berikut nama 16 Desa yang tidak ikut serta di turnamen sepak bola piala Bupati Halmahera Selatan 2025:

1. Desa Sosepe

2. Desa Bobo

3. Desa Sum

4. Desa Fluk

5. Desa Oci Maloleo

6. Desa Gombaru/Tapaya

7. Desa Wayaloar

8. Desa Jikohai

9. Desa Manatahan

10. Desa Suasangaji

11. Desa Alam Pelita

12. Desa Alam Kananga

13. Desa Galala

14. Desa Mano

15. Desa Loleo

Pertanyaan kini menggantung di udara Madopolo, apakah desa-desa ini bangga dengan absennya mereka? Ataukah mereka lupa, bahwa sepak bola bukan sekadar pertandingan tetapi wibawa, persatuan, dan harga diri Halmahera Selatan?

Turnamen tetap berjalan. Tapi sejarah tak akan lupa, bahwa di tahun 2025, 15 desa dari Obi meninggalkan lapangan, dan meninggalkan rasa peduli terhadap bakat generasi muda.

Tombol Google News

Tags:

Turnamen Piala Bupati Halsel tahun 2025 15 desa Zona Obi Alpa Halmahera Selatan Maluku Utara