KETIK, SURABAYA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jatim Nyono menyampaikan Bus Trans Jatim Koridor Malang Raya segera beroperasi, peluncurannya akan dilakukan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu disampaikan Kadishub Provinsi Jatim Nyono usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Rabu, 12 November 2025.
"Insya Allah akan dilaunching Ibu Gubernur (Khofifah) pada 20 November 2025, siang. Semua persiapan Alhamdulillah sudah kita lakukan dan sudah koordinasi dengan semua steakholder, mohon doanya," kata Nyono di Gedung DPRD Jatim di Surabaya.
Ditanya mengenai sebelumnya sempat muncul penolakan, Nyono menyampaikan bukan penolakan. Dia menyebut, saat itu pihaknya memang belum sempat turun ke Malang, masih di Batu
"Sebetulnya bukan penolakan, saat itu tim kita masih di Kota Batu, karena ini ada tiga wilayah satu kota dan dua kabupaten. Setelah tim kita ke Kota Malang, intinya kita paham teman-teman menghendaki ada Re-rute, untuk angkot mereka. Itu rute pendek yang akan konek dengan halte-halte Trans Jatim. Dan, Trans Jatim, tidak masuk ke Terminal Arjosari, yang menjadi bagian semua layanan angkot," beber Nyono.
Lanjut Nyono, Trans Jatim masuk ke Terminal Tipe B, yang khusus tersedia untuk bus Trans Jatim, setelah menempuh rute panjang Batu-Malang.
"Kami (Trans Jatim) hadir merangkul semua, sopir sopirnya dari mereka, pekerja kebersihan bus juga dari mereka semua. Kita hadir untuk melayani warga Malang. Dan, Trans Jatim hadir ingin memberikan pantikan penumpang bagi angkot yang ada," urainya.
Rutenya, dari Batu melintas ke Terminal Landung Sari, kemudian melintas ke Hamid Rusdi, menuju ke Koridor Utama.
"Kami hanya melintas, dan feedernya bisa membangkitkan penumpang untuk angkot yang ada, kita simbiosis mutualisme, tidak merugikan yang lain," tegasnya.
Nyono juga menyampaikan, mereka para sopir telah meminta ke walikota setempat untuk memberikan BTS, dan disampaikan kalau Walikota Wahyu Hidayat telah menyanggupinya.
"Intinya, kita berkolaborasi tidak ingin saling mematikan. Kita ingin saling hidup bersama. Trans Jatim ingin memberikan umpanan penumpang dari trayek panjang dari Batu ke sejumlah perumahan atau wilayah tertentu, juga Stasiun Baru kemudian penumpang melanjutkan dengan feeder atau angkot," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Jatim Harisandi Savari menekankan perlu dimaksimalkan kembali komunikasi antara pemerintah kepada masyarakat sebelum diresmikannya koridor baru TransJatim, guna mencegah keresahan terkait keberlangsungan sumber ekonomi mereka di sektor transportasi.
"Saya rasa pemerintah sudah berupaya melakukan komunikasi dengan masyarakat, termasuk anggota dewan sebagai perwakilan mereka. Saya juga yakin sebelum meluncurkan Bus Trans Jatim, pemerintah sudah melakukan kajian tidak akan merugikan masyarakat lokal. Justru adanya Bus Trans Jatim bisa menyempurnakan kebutuhan masyarakat terutama di sektor transportasi," kata Harisandi. (*)
