KETIK, SURABAYA – Sugar glider, hewan mungil yang berasal dari keluarga marsupial ini semakin populer sebagai hewan peliharaan. Tubuhnya kecil, mata besar, dan wajah yang kecil menjadi alasan banyak pecinta hewan menjadikannya peliharaan.
Walaupun punya banyak alasan untuk memeliharanya. Hewan yang bisa melayang di udara ini ternyata membutuhkan perawatan khusus agar tidak sakit atau mati.
Juan, salah satu pecinta sugar glider menjelaskan, perawatan hewan ini yang paling diperhatikan adalah kebersihan kandang. Selain itu juga ukuran kandang yang besar. Hal ini dikarenakan sugar glider suka bermain.
"Kandang juga dilengkapi tempat bermain, seperti kantung tidur, tali gantung, dan beberapa mainan lain," katanya saat ditemui di Royal Plaza, Surabaya, Selasa 24 Juni 2025.
Sugar glider, menurut Juan memiliki karakter seperti kucing. Apabila ingin cepat akrab, pemilik harus banyak bermain dengan sugar glider.
"Melatih ngomong sehingga bisa tahu seberapa responsnya. Harus sering diajak main juga," jelasnya.
Banyak melatih sugar glider, menurut Juan juga menghindarkan hewan yang mirip tupai itu dari stres. Apabila stres, maka sugar glider cepat mati. Padahal usianya, jika tidak stres bisa hingga 15 tahun.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sugar glider ternyata mempunyai banyak jenis, seperti pasing grey, leuciatic, putih belang abu, dan white face.
"Pasing grey itu yang warnanya abu-abu, putih abu itu yang mozaik, kalau white face itu mukanya putih," terang Juan.
Selain harus menjaga kandang tetap bersih, banyak mengajak main untuk terhindar dari stres. Perawatan yang tak kalah penting untuk sugar glider adalah rutin memandikan. "Tapi untuk grooming, cukup satu bulan sekali saja," singkatnya.
Juan mengaku telah lama bergelut dengan hobi memelihara sugar glider. Dari hobi, kini menjadi pembudidaya dan memberikan edukasi kepada pemilik hobi yang sama, yaitu sugar glider. Ia menjual sugar glider bervariasi, mulai Rp 350 ribu hingga Rp 2 juta per ekor.
Di Surabaya, saat ini banyak komunitas penyuka sugar glider. Kata Juan, biasanya komunitas ini berkumpul di Taman Bungkul, Surabaya. (*)