Tiga Golongan Penghuni Surga Menurut KH Zuhri Zaini

14 Desember 2025 13:12 14 Des 2025 13:12

Thumbnail Tiga Golongan Penghuni Surga Menurut KH Zuhri Zaini
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberi tausiah (Foto: Ponirin Mika/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, memaparkan bahwa sebagian penghuni surga terdiri dari tiga golongan utama. Penjelasan ini disampaikan Kiai Zuhri dalam pengajian kitab Riyadhus Sholihin di Masjid Jami’ Nurul Jadid pada Sabtu sore, 13 Desember 2025.

Dalam kajian rutin tersebut, Kiai Zuhri merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam kitab monumental tersebut, menguraikan secara rinci kriteria yang menjadikan seseorang layak mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Pemaparan ini menekankan pentingnya amal saleh dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Golongan pertama yang dijelaskan Kiai Zuhri adalah pemimpin atau orang yang memiliki kekuasaan yang adil dan diberi taufik oleh Allah. Taufik adalah kemampuan atau pertolongan dari Allah untuk melakukan kebaikan, seperti mampu berbuat adil dan menyejahterakan rakyat.

Kiai Zuhri menekankan perbedaan antara taufik dan khidnan (dibiarkan tersesat). 

"Banyak orang yang ingin baik tapi tidak bisa karena belum mendapatkan pertolongan dari Allah (taufik). Kalau orang mampu berbuat buruk seperti mencuri, mabuk-mabukan itu bukan berarti mendapat taufik tapi khidnan," jelasnya.

Golongan kedua adalah orang yang penyayang yang memiliki kelembutan hati kepada setiap kerabat dan kepada sesama muslim. Sifat rahmah atau kasih sayang ini menjadi kunci utama yang menggerakkan seseorang untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk.

Lebih lanjut, Kiai Zuhri merinci bahwa wujud kasih sayang itu bersifat kontekstual. Ia mencontohkan, kasih sayang kepada orang yang lapar diwujudkan dengan memberi makan, kepada yang tidak punya uang diwujudkan dengan memberi bantuan finansial, dan kepada yang tersesat diwujudkan dengan bimbingan.

Adapun golongan ketiga yang disebutkan adalah orang yang terjaga kehormatan dirinya dan punya tanggungan keluarga. Kriteria "terjaga kehormatan diri" berarti individu tersebut berupaya keras untuk tidak melakukan hal-hal yang tercela, bahkan pada perilaku yang secara hukum tidak sampai pada batas haram.

Upaya menjaga kehormatan diri ini, menurut Kiai Zuhri, adalah manifestasi dari kehati-hatian (wara’) seorang muslim. Kriteria ini menjadi penting, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab besar sebagai kepala keluarga atau penanggung nafkah.

Pengajian kitab Riyadhus Sholihin ini rutin diadakan sebagai bagian dari tradisi keilmuan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Keterangan Kiai Zuhri diharapkan dapat menjadi panduan bagi santri untuk dapat meningkatkan kualitas ibadah dan interaksi sosial.(*)

Tombol Google News

Tags:

Golongan Masuk Surga Santri Nurul Jadid Pesantren Nurul Jadid Nurul Jadid surga Zuhri Zaini