KETIK, SURABAYA – Pameran industri berskala internasional Surabaya Printing Expo (SPE) 2025 kembali menghadirkan gebrakan teknologi terkini di dunia percetakan di Grand City Convention Hall Surabaya pada Rabu 9 Juli 2025.
Salah satu sorotan utama tahun ini adalah hadirnya teknologi 3D printing termutakhir yang menjanjikan revolusi di berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, arsitektur, hingga kesehatan.
Diselenggarakan oleh Krista Exhibitions, SPE 2025 menjadi ajang berkumpulnya pelaku industri percetakan, produsen mesin, dan pencinta teknologi dari seluruh penjuru Indonesia dan mancanegara.
Tahun ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung demonstrasi mesin 3D printing generasi terbaru yang mampu mencetak objek dengan presisi tinggi, kecepatan luar biasa, dan material berasal dari cat.
Menurut CEO Krista Exhibitions, Daud D Salim, pameran ini tidak hanya menjadi ajang showcase teknologi dan inovasi, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan industri percetakan nasional.
"Melalui kehadiran berbagai pelaku industri, baik dari dalam maupun luar negeri, SPE 2025 menjadi momentum yang sangat tepat bagi para pengusaha grafika untuk mengeksplorasi peluang baru, menjalin kolaborasi strategis, serta mempercepat adopsi teknologi terbaru yang lebih efisien dan ramah lingkungan dan tentunya memperkuat daya saing industri percetakan Indonesia di pasar global,” ungkap Daud D. Salim saat sambutan pada Rabu 9 Juli 2025.
Beberapa perusahaan teknologi dari Jerman, Korea, dan Jepang turut memamerkan inovasi terbaru mereka, termasuk printer 3D yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk otomatisasi desain dan perbaikan struktur.
Wagub Emil Elistianto Dardak ditemani oleh CEO Krista Exhibition Daud D Salim saat mengunjungi stan sablon kaos. (Foto: Shinta Miranda/Ketik)
Daud menambahkan SPE 2025 menampilkan beragam teknologi percetakan terbaru, di antaranya mesin cetak offset dan digital printing, teknologi pencetakan tekstil dan sablon, serta sistem cetak berbasis teknologi terkini seperti UV printing, 3D printing, dan web-based printing system.
"Teknologi-teknologi ini didemonstrasikan secara langsung oleh berbagai merek ternama dari dalam dan luar negeri, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menilai performa mesin secara langsung dan mempertimbangkan efisiensi investasi bagi bisnis mereka," jelasnya.
Ditambahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak mengapresiasi Krista Exhibitions yang konsisten menggelar SPE setiap tahun, menjadi wadah pertemuan penting antara pelaku usaha, inovator, dan pemerintah daerah.
Dalam pandangannya, SPE 2025 adalah momentum strategis untuk mempertemukan teknologi global dengan potensi lokal Jawa Timur.
"Kita bersyukur Surabaya Printing Expo kembali terselenggara di tahun 2025, Pemprov Jawa Timur sangat mengapresiasi penyelanggaran pameran ini, sudah 20 tahun," paparnya.
Emil menyebut pameran ini adalah pameran bisnis to bisnis yang bersifat katalis untuk meningkatkan daya saing industri.
"Menjadi salah satu tolak ukur produk ekonomi di suatu daerah di event seperti ini, SPE ini yang hadir tidak hanya dari Jawa Timur tapi dari luar juga datang ke sini untuk melihat teknologi terbaru," ucap Emil.
Pameran SPE 2025 akan berlangsung selama empat hari mulai 9 hingga 12 Juli 2025 dan menampilkan beragam teknologi percetakan terkini, termasuk printer 3D generasi terbaru dari berbagai negara. (*)