KETIK, SURABAYA – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur.
Pelaksanaan kerja sama ini bertepatan dengan pelantikan Dewan Pelantikan Cabang (DPC) HKTI, kabupaten/kota di Halaman Kantor Gubernur Jatim, Kamis, 24 Juli 2025.
UMM menjalin kerja sama dengan HKTI Jawa Timur dalam bidang science dan teknologi yang bisa diterapkan pada pertanian.
Rektor UMM, Nazaruddin Malik mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk terus dekat dan memahami masyarakat. Khususnya dalam bidang pertanian.
"Dengan harapan kami dapat belajar sekaligus mengembangkan teknologi maupun mengatasi permasalahan-permasalahan yang dimulai dari pengelolaan lahan, pembenihan, sampai produk hilirisasi," katanya kepada Ketik.
Lanjutnya, UMM tidak hanya mendampingi petani dari awal hingga akhir saja. Melainkan juga memperkenalkan teknologi-teknologi pertanian kepada para petani.
"Sampai teknologi yang kami gunakan untuk meningkatkan kualitas tanamannya," jelasnya.
Kondisi pertanian di Jawa Timur, kata Nazaruddin sudah mempunyai ekosistem yang bagus. Kendati demikian, kabar positif ini harus terus dijaga dengan baik.
"Sekarang yang menjadi persoalan adalah meningkatkan pengetahuan pertanian modern yang tidak hanya dapat meningkatkan jumlah produksi tetapi juga kualitas produksinya," terangnya.
Di lapangan, ada beberapa petani yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional. "Kalau dikembangkan, sejalan dengan penggunaan teknologi, justru produktivitasnya akan menjadi ketinggalan," ungkapnya.
Maka dari itu, UMM, kata Nazaruddin, terus berupaya memberikan edukasi kepada para petani. Bagaimana menggunakan teknologi pertanian yang tepat, sehingga berdampak positif bagi petani tersebut.
"Misalnya penggunaan pupuk modern biofarm yang tidak mencemari lingkungan. Itu bisa meningkatkan produksi dua kali lipat, tapi tidak merusak lahan tanah," bebernya.
UMM sudah melihat beberapa daerah yang produksi pertaniannya meningkat.
"Beberapa daerah itu seperti Bondowoso, Situbondo, Lumajang, kemudian Magetan dan seterusnya yang meningkatkan produksi pertanian pangan," pungkasnya.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur, melantik DPC 38 kabupaten/kota pada Kamis, 24 Juli 2025. (*)