Tahun Lalu Sempat Lesu, Pedagang Bendera di Surabaya Banjir Pesanan

6 Agustus 2025 14:18 6 Agt 2025 14:18

Thumbnail Tahun Lalu Sempat Lesu, Pedagang Bendera di Surabaya Banjir Pesanan
Sejina, pedagang bendera di Jalan Darmokali, Surabaya sedang menjahit bendera di kiosnya. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Agustus menjadi bulan yang spesial bagi para pedagang bendera dan pernak-pernik lainnya. Di bulan kemerdekaan Republik Indonesia (RI), mereka kebanjiran order pesanan dari pembeli.

Sejina, salah satu pedagang bendera di Jalan Darmokali, Surabaya itu tidak berhenti melayani pembeli. Ia mengaku pada Agustus 2025 ini, permintaan pelanggannya membeli bendera ada peningkatan.

"Alhamdulillah dari yang saya rasakan, ada kenaikan pembeli di Agustus tahun ini. Karena setiap harinya masih ada pembeli, masih ada transaksi," jelasnya, Rabu, 6 Agustus 2025.

Kendati tidak menyebutkan angka pasti kenaikan jumlah penjualan bendera, alumni SMP Negeri 12 Surabaya itu mengaku tetap bersyukur. Hal ini dikarenakan pada momen yang sama pada 2024 silam, katanya terasa berbeda.

"Tahun kemarin sampai berhari-hari tidak ada yang beli bendera sama sekali. Sampai saya membatin, ini Agustus atau tidak? Ditunggu setahun kok anyep. Tidak ada gregetnya," kenangnya.

Ia mengakui, untuk bisa kembali pada momentum seperti saat ini tidak mudah. Terlebih dari agen-agen langganannya yang tidak berani produksi banyak.

"Saat awal Agustus banyak agen yang ragu. Mungkin menjadi pelajaran tahun kemarin yang sepi. Jadi agen-agen itu yang biasanya produksi berkarung-karung buat persediaan, akhirnya membatasi," jelasnya.

Wanita 53 tahun ini menambahkan, agen-agen besar bahkan pada awal Agustus tidak berani untuk memproduksi bendera dalam jumlah yang banyak.

Foto Deretan kios menjual bendera menjelang Agustusan di Kampung Bendera, Jalan Darmokali, Surabaya. (Foto: Fitra/Ketik)Deretan kios menjual bendera menjelang Agustusan di Kampung Bendera, Jalan Darmokali, Surabaya. (Foto: Fitra/Ketik)

Lesunya pembeli bendera dan pernak-perniknya pada 2024, jelas Sejina karena pengaruh ekonomi. Sehingga banyak pelanggannya tidak berani membeli bendera dan pernak-perniknya dalam jumlah banyak.

"Jadi untuk instansi yang tidak kuat ekonominya pakai tahun kemarin, tidak beli. Pernah pembeli cerita ke saya, peringatan Agustusan pakai bendera yang lama. Tapi kalau tahun ini benderanya sudah tidak bisa dipakai lagi," ungkapnya.

Tren permintaan bendera menjelang Agustusan menurut Sejina sudah mulai terasa sejak 28 Juli 2025 lalu. 

"Sampai sekarang ramai, tapi pada jam-jam tertentu. Ada pengunjung langsung janjian atau tidak, tapi yang sering pembeli berbondong-bondong datang. Kemudian tiba-tiba tidak ada lagi, jadi pada jam-jam tertentu mereka datang," terangnya.

Ia juga menjelaskan harga bendera bervariasi, tergantung ukuran dan bahannya.

"Kalau yang paling murah itu bendera silang kecil untuk mobil, harganya Rp 5.000. Kalau bendera untuk di rumah, harganya mulai Rp 15.000, Rp 20.000, Rp 25.000," katanya.

Harga tersebut yang ia jual di kiosnya. Berbeda dengan kios-kios lainnya yang berada di sekitarnya.

"Kalau yang paling mahal bendera lapangan karena terbuat dari kain drill. Harganya Rp 400 ribu ke atas," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

ketikagustusan Kampung Bendera Darmokali Surabaya penjual bendera Agustusan