KETIK, SURABAYA – Hujan lebat selama dua jam lebih mengguyur Kota Surabaya. Hujan lebat ini kali pertama terjadi di bulan November 2025 pada awal musim hujan.
Mendung tebal terlihat di dalam kota sejak Rabu, 5 Oktober 2025 pukul 2.30 WIB. Sementara di kawasan Kecamatan Waru, Sidoarjo juga terlihat mendung.
Hujan yang terjadi Waru juga deras dengan intensitas tinggi. Hujan deras tersebut mengakibatkan banjir di pintu masuk Terminal bus Purabaya, Bungurasih, Waru, Sidoarjo.
Calon penumpang yang ingin naik bus antar kota dan bus dalam kota harus mencari genangan air yang tidak terlalu parah.
“Kali ini banjir di Terminal Bungurasih tidak terlalu parah”, kata Wuwuh seorang karyawan swasta di Waru.
Genangan air juga terjadi di Surabaya Barat. Hal ini terjadi akibat derasnya hujan. Sehingga air terlambat masuk lewat penutup box culvert.
Kali pertama hujan lebat di Surabaya terus dipantau petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika) Stasiun Juanda, Sidoarjo.
Hujan yang terjadi merata tanpa disertai angin kencang. Hujan lebat terpantau dengan intensitas tinggi.
“Di Pos Pantau hujan Wonokromo sampai pukul 17.00 WIB intensitasnya tercatat 93 mm. Di Pos Maritim, Tanjung Perak 55 mm. Catatan ini termasuk hujan lebat”, ujar Siska Anggraeni, prakirawan BMKG Stasiun Juanda, Rabu petang, 5 Oktober 2025.
Menurus Siska, awal bulan November ini hampir seluruh Jawa Timur mulai masuk musim hujan. Namun intensitas daerah satu dengan daerah lain intensitasnya berbeda.
Faktor yang mendukung hujan lebat tersebut adanya belokan angin di wilayah Jawa Timur. Suhu muka laut yang masih hangat di perairan Madura dan kondisi udara yang labil.
Selain itu, kata Siska, terjadi gelombang atmosfer Low Frequency yang melintas di kawasan Jawa Timur. “Faktor tersebut menyebabkan tingginya potensi pembentukan awan-awan hujan,” kata Siska.
Berdasarkan pantauan BMKG beberapa hari ke depan di Surabaya masih terjadi hujan lebat. Hujan lebat diprediksi terjadi di wilayah Jawa Timur. (*)
