KETIK, GRESIK – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Gresik menggelar asesmen akhir semester ganjil yang berlangsung pada 1 hingga 10 Desember 2025. Motivasi belajar dan kemampuan awal siswa menjadi perhatian utama pihak sekolah.
Kepala SRMA 37 Gresik, Rangga Pratama Wahyudiarta, mengungkapkan bahwa rendahnya motivasi belajar dan kemampuan dasar siswa Sekolah Rakyat saat ini mengharuskan sekolah untuk menetapkan capaian pembelajaran dengan materi yang paling dasar.
"Tantangan hadir dari rendahnya motivasi siswa untuk belajar serta kemampuan awal mereka. Bahkan di bulan awal ini, kita meminimalisir jumlah capaian pembelajaran yang ditetapkan dengan yang paling dasar," ujarnya, Selasa, 2 Desember 2025.
Rangga menjelaskan, pada semester ganjil ini, fokus utama sekolah bukan hanya pada pembelajaran reguler, melainkan pada aspek fundamental lainnya. Penanganan kesehatan hingga kenyamanan hidup di asrama menjadi prioritas.
"Untuk target semester ini mereka bisa mendapatkan penanganan kesehatan dan pemenuhan gizi terlebih dahulu sembari pengenalan kehidupan berasrama di mana mereka bisa kerasan dan nyaman. Adapun pembelajaran reguler dan ekstrakurikuler dijalankan saja tanpa target," jelasnya.
Suasana pelaksanaan asesmen semester akhir ganjil di SRMA 37 Gresik, Selasa, 2 Desember 2025. (Foto: Daniel Andayawan/Ketik.com)
Rangga menuturkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan akan mulai difokuskan pada semester genap mendatang. Sekolah akan memprioritaskan pemenuhan capaian pembelajaran, pembentukan karakter, dan peningkatan prestasi.
"Untuk semester depan target di pemenuhan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan Kemdikdasmen serta pembentukan karakter dan prestasi melalui ekstrakurikuler wajib, yakni paskibra dan pramuka, berikut disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan berasrama," ungkapnya.
Rangga menegaskan bahwa kekurangan atau kelemahan siswa saat awal masuk ke Sekolah Rakyat tidak akan menjadi penghalang untuk meraih pendidikan tertinggi yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak di Indonesia.
"Harapan saya tentu mereka bisa mendapatkan akses pendidikan seluas-luasnya sebagai bekal mereka memutus rantai kemiskinan keluarga mereka," pungkasnya. (*)
