KETIK, BANGKALAN – Komitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kembali ditegaskan melalui peluncuran Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Nasrul Haq Labang, yang digelar secara resmi dan khidmat.
Kehadiran SPPG ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam memperluas akses layanan gizi yang terintegrasi dan berkelanjutan, khususnya bagi kelompok rentan.
Grand launching tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari unsur pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, hingga perwakilan lembaga sosial. Suasana acara berlangsung penuh semangat, menandai dimulainya peran strategis SPPG Nasrul Haq dalam mendukung program peningkatan status gizi di wilayah Labang dan sekitarnya.
Kepala SPPG Nasrul Haq Retno Dwi Lestari mengatakan bahwa SPPG Nasrul Haq dirancang sebagai unit layanan yang fokus pada pemenuhan gizi seimbang, edukasi kesehatan, serta pendampingan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dan masalah gizi lainnya.
Dengan pendekatan kolaboratif, SPPG ini akan bersinergi dengan puskesmas, kader kesehatan, serta berbagai elemen masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa kehadiran satuan ini bukan sekadar simbol program, melainkan wujud nyata kepedulian terhadap masa depan generasi.
“Gizi yang baik adalah fondasi utama bagi sumber daya manusia yang unggul. SPPG Nasrul Haq hadir untuk menjawab kebutuhan itu,” ujarnya.Minggu 14 Desember 2025.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Nasrul Haq H. Nurul Yaqin. Dia menyebut bahwa peluncuran ini juga menjadi momentum penguatan peran masyarakat dalam mendukung layanan gizi. Melalui edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan, SPPG diharapkan mampu mendorong perubahan perilaku hidup sehat, terutama dalam pemenuhan gizi keluarga.
"Sehingga target Presiden Prabowo Subianto menuju generasi emas sehat dan cerdas dapat tercapai," harapnya.
H. Nuril Yaqin juga menyampaikan dengan diresmikannya SPPG Nasrul Haq Labang, masyarakat kini memiliki akses layanan gizi yang lebih dekat, terarah, dan profesional. Langkah ini sekaligus menjadi bukti bahwa upaya peningkatan kesehatan dapat berjalan efektif melalui kolaborasi antara lembaga, tenaga kesehatan, dan masyarakat secara luas. (*)
