KETIK, SURABAYA – Antonius Despinola resmi dilantik sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Pusat yang baru. Pria asal Provinsi Jambi ini menggantikan pejabat sebelumnya, yakni Safrianto Zuriat Putra yang ditunjuk menjadi Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKJ
Pelantikan dilakukan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Daerah Khusus Jakarta, Patris Yusrian Jaya, di Aula Gedung Kejati DK Jakarta pada Selasa, 28 November 2025.
Anton, sapaan akrabnya, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Laporan dan Pengaduan Masyarakat (Lapdumas) Direktorat Penyidikan pada JAM Pidsus.
Usai dilantik, Antonius menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berharap dukungan dan doa dari semua pihak agar dapat menjalankan amanah dengan baik.
“Alhamdulillah, terima kasih dan mohon doanya. Semoga selalu diberi kesehatan, kelancaran, dan bisa amanah dalam menjalankan tugas,” ujar Anton kepada awak media.
Anton, yang meraih gelar doktor bidang hukum dari Universitas Jambi dengan predikat cum laude pada Februari 2025 lalu itu selama ini banyak terlibat menangani sejumlah kasus besar semasa menjadi salah satu pejabat di JAM Pidsus.
Diantaranya adalah perkara mafia kasus Zarof Ricar, mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang terbukti menerima gratifikasi hingga lebih dari Rp1 Triliun. Berkat terbongkarnya kasus ini, Zarof Ricar disebut-sebut sebagai salah satu penegak hukum yang terbukti mendapat suap dan gratifikasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, saat masih menjabat sebagai Kasubdit Lapdumas, JAM Pidsus Kejagung juga membongkar banyak kasus kelas kakap lainnya. Salah satunya adalah kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang Duta Palma Group.
Penanganan kasus Duta Palma menyita perhatian masyarakat luas bahkan hingga Presiden Prabowo. Dalam kasus tersebut, Kejagung berhasil menyita Rp6,8 Triliun yang diduga sebagai hasil kejahatan. Selain Rp6,8 Triliun, Korps Adhyaksa juga menyita sebanyak 13.274.490,57 dolar Amerika (USD) serta 12.859.605 dolar Singapura (SGD) dan 13.700 dolar Australia (AUD).
Sebelum berkarir di ibu kota, Anton juga sudah menorehkan prestasi. Yakni saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sungai Penuh, instansi yang dipimpinnya itu berhasil mendapat juara umum sebagai Kejaksaan Negeri Paling Berprestasi tahun 2023 se-Wilayah Kejaksaan Tinggi Jambi.
Dengan sederet rekam jejaknya itu, kini Anton mengemban amanah untuk memimpin salah satu kejaksaan negeri (Kejari) paling strategis di Indonesia. Yakni sebagai Kajari Jakarta Pusat. (*)
