KETIK, SURABAYA – Kepala penyelenggara ujian masuk perguruan tinggi (Suneung) di Korea Selatan, mengundurkan diri dari jabatannya setelah berbagai kritik dilayangkan atas kesulitan soal Bahasa Inggris yang dinilai tak masuk akal. Langkah yang diambil Oh Seung-geol merupakan bentuk tanggung jawab atas kekacuan yang terjadi di kalangan pelajar ini.
Ujian Suneung, khususnya bagian Bahasa Inggris, terkenal sebagai momok bagi para siswa. Beberapa siswa bahkan menggambarkan soal-soalnya seolah membaca tulisan kuno, sementara yang lain menyebutnya gila. Kritik tajam yang muncul membuat Oh Seung-geol merasa perlu mundur dari jabatannya.
"Kami dengan tulus menerima kritik bahwa tingkat kesulitan pertanyaan... tidak wajar," ujar Oh Seung-geol.
Ia menambahkan bahwa ujian tersebut gagal mencapai standar yang diharapkan, meskipun telah melalui beberapa tahap penyuntingan. Beberapa soal yang dianggap paling menantang adalah soal tentang filosofi hukum Immanuel Kant dan soal yang menggunakan jargon dari game.
Soal tentang jargon game, yang bernilai tiga poin, meminta siswa untuk menentukan di mana sebuah kalimat harus ditempatkan dalam sebuah paragraf. Banyak yang mengkritik cara soal ini dan beberapa soal lainnya dirumuskan.
Peserta ujian diberi waktu 70 menit untuk mengerjakan 45 soal. Namun, tahun ini, hanya sekitar 3 perse siswa yang mendapat nilai tertinggi pada subtes Bahasa Inggris. Angka ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 6 persen siswa.
Suneung merupakan ujian maraton selama delapan jam yang sangat penting bagi siswa Korea Selatan. Ujian ini merupakan hidup dan mati bagi siswa di Korea Selatan karena sangat menentukan masa depan mereka. Tak hanya menentukan universitas, namun juga berpengaruh pada prospek kerja, pendapatan, dan hubungan asmara mereka di masa depan.
Para remaja di sana telah dipersiapkan untuk mengikuti ujian ini sejak dini, bahkan banyak dari mereka mengikuti les privat sejak usia empat tahun. Hari di mana ujian suneung dilaksanakan, seluruh aktivitas dihentikan selama satu hari agar siswa dapat mengerjakan dengan penuh konsentrasi.
Sejak dimulainya Suneung pada tahun 1993, hanya 4 dari 12 kepala ujian tersebut yang berhasil menyelesaikan masa jabatannya selama 3 tahun. Sebagian besar mengundurkan diri karena kesalahan dalam soal ujian, di lain sisi, Oh Seung-geol adalah orang pertama yang mengundurkan diri karena kesulitan ujian. (*)
