Setahun Prabowo Pimpin Indonesia, Program Makan Bergizi Gratis Bawa Angin Segar ke Peternak Blitar

21 Oktober 2025 21:17 21 Okt 2025 21:17

Thumbnail Setahun Prabowo Pimpin Indonesia, Program Makan Bergizi Gratis Bawa Angin Segar ke Peternak Blitar
Tomy Gandhi Sasongko, pengusaha muda di bidang peternakan ayam petelur asal Blitar, Jawa Timur, Selasa 21 Oktober 2025. (Foto: Favan/Ketik.com)

KETIK, BLITAR – Tepat setahun memimpin Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menepati janji-janji kampanye.

Dalam refleksi satu tahun pemerintahannya pada 20 Oktober 2025, Prabowo menyebut sejumlah program unggulan telah berjalan nyata, mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, hingga layanan Cek Kesehatan Gratis bagi masyarakat.

“Saya berani berdiri di hadapan seluruh rakyat Indonesia dengan kepercayaan diri, karena kita telah membuktikan kepada bangsa dan dunia bahwa kita mampu mewujudkan apa yang kita janjikan,” tegas Prabowo dalam pidatonya di Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

Salah satu program yang paling menonjol dalam satu tahun kepemimpinannya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini diklaim telah menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat, terutama pelajar di seluruh penjuru Tanah Air. Namun dampaknya ternyata tidak berhenti di ruang kelas sektor ekonomi rakyat pun ikut menggeliat.

Salah satunya dirasakan oleh Tomy Gandhi Sasongko, pengusaha muda di bidang peternakan ayam petelur asal Blitar, Jawa Timur. Ia menilai program MBG membawa perubahan nyata bagi pelaku usaha lokal.

“Program ini luar biasa. Pemerintah tidak hanya memberi makan bergizi untuk anak-anak sekolah, tapi juga memberdayakan kami para peternak dan pelaku usaha telur,” ujar Tomy, saat ditemui di Blitar, Selasa 21 Oktober 2025.

Menurut Tomy, kebijakan pemerintah yang menjadikan telur sebagai bahan utama dalam menu MBG berdampak signifikan terhadap roda ekonomi peternakan. Pasalnya, pasokan telur untuk kebutuhan program tersebut dibeli langsung dari peternak dan pengusaha lokal, bukan melalui distributor besar.

“Telur-telur itu dibeli langsung dari kami. Jadi uangnya langsung berputar di tingkat bawah, bukan tersedot ke tengkulak besar. Efeknya, peternak bisa bertahan dan produksi tetap stabil,” ungkapnya.

Sebelum adanya program MBG, lanjut Tomy, banyak peternak kerap menghadapi fluktuasi harga akibat ketidakseimbangan pasar. Ketika produksi melimpah, harga bisa jatuh drastis. Namun kini, berkat adanya permintaan rutin dari pemerintah, harga menjadi lebih stabil.

“Dulu kalau harga telur jatuh, kami bisa rugi besar. Sekarang ada jaminan pasar yang jelas. Ini bukti nyata janji Pak Prabowo untuk memperkuat sektor pangan rakyat,” katanya.

Tomy juga memuji arah kebijakan pemerintah yang tidak hanya fokus pada subsidi, tapi juga menciptakan ekosistem ekonomi produktif di pedesaan. Ia menilai program MBG merupakan langkah nyata menuju kemandirian pangan nasional, dengan skema sinergis antara pemerintah, peternak, dan pelaku usaha kecil.

“Satu tahun kepemimpinan Pak Prabowo sudah terasa dampaknya. Program MBG, koperasi, sekolah rakyat semua bergerak bersamaan untuk memperkuat ekonomi rakyat kecil. Kami merasa diperhatikan,” tegas Tomy.

Ia berharap, program MBG terus diperluas dan dijaga keberlanjutannya agar manfaatnya semakin luas tidak hanya bagi anak-anak penerima makanan bergizi, tetapi juga bagi jutaan keluarga peternak di pelosok negeri.

“Program ini bukan sekadar tentang makan bergizi, tapi tentang pemerataan kesejahteraan. Inilah bukti bahwa janji politik Pak Prabowo bukan hanya slogan,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

telur Ayam Petelur Satu Tahun Prabowo Tomy Pengusaha Blitar Kabupaten Blitar