Sejarah Hymne Pramuka, Karya Abadi Husein Mutahar untuk Gerakan Kepanduan Indonesia

11 Agustus 2025 17:45 11 Agt 2025 17:45

Thumbnail Sejarah Hymne Pramuka, Karya Abadi Husein Mutahar untuk Gerakan Kepanduan Indonesia
Ilustrasi Pramuka. (Foto: https://pin.it/RNxQETe2U)

KETIK, SURABAYA Hymne Pramuka adalah lagu kebanggaan yang selalu mengiringi setiap upacara resmi Gerakan Pramuka Indonesia. Lagu ini memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan kelahiran Gerakan Pramuka di Tanah Air.

Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar pada tahun 1963, tidak lama setelah Gerakan Pramuka resmi dibentuk pada 14 Agustus 1961 melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961.

Husein Mutahar, yang saat itu dikenal sebagai komponis sekaligus tokoh kepanduan, ingin membuat sebuah lagu yang mampu menjadi pengikat rasa persaudaraan, semangat pengabdian, dan cinta tanah air seluruh anggota pramuka di Indonesia.

Mengutip laman resmi Gerakan Pramuka (pramuka.or.id), lagu ini diperkenalkan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, pengamalan Pancasila, dan pengabdian tanpa pamrih.

Liriknya memuat pesan kuat, di antaranya: "Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubaktikan, agar jaya Indonesia" yang merupakan perwujudan janji (satya) dan kewajiban (dharma) dalam kehidupan sehari-hari.

Husein Mutahar yang juga dikenal sebagai pencipta lagu nasional seperti Hari Merdeka dan Syukur bukan hanya musisi, tetapi juga pejuang kemerdekaan.

Ia pernah menyelamatkan Bendera Pusaka Merah Putih saat Agresi Militer Belanda,
serta menjadi tokoh pendiri Paskibraka.

Beberapa sumber menyebut Hymne Pramuka pertama kali dinyanyikan pada tahun 1964, sementara versi lain menyebutkan kemunculannya bertepatan dengan Hari Pramuka pertama pada 14 Agustus 1961.

Meski begitu, tahun 1964 lebih banyak diakui sebagai awal penggunaan resminya.
Makna lirik Hymne Pramuka mencakup berbagai nilai luhur: penegasan identitas (Kami Pramuka Indonesia), kesetiaan pada Pancasila (Manusia Pancasila), tekad mengabdi (Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubaktikan), hingga cita-cita memajukan bangsa (Agar jaya Indonesia).

Enam dekade setelah diciptakan, lagu ini tetap dinyanyikan pada berbagai kegiatan resmi Pramuka di seluruh Indonesia.

Bagi jutaan anggota Pramuka, Hymne Satya Darma Pramuka bukan sekadar lagu, tetapi warisan semangat perjuangan yang menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya demi kejayaan bangsa.

Dengan lirik yang sarat makna, Hymne Pramuka mengajak setiap anggota untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada nusa dan bangsa, serta menjunjung tinggi persaudaraan tanpa membeda-bedakan suku, agama, maupun status sosial.

Irama lagu ini dibuat tenang dan khidmat agar mudah diresapi, berbeda dengan Mars Pramuka yang bersemangat dan berirama cepat.

Sejak diperkenalkan, Hymne Pramuka langsung menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap upacara bendera, apel besar, dan kegiatan resmi kepramukaan.

Lagu ini dinyanyikan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Hingga kini, lebih dari enam dekade setelah diciptakan, Hymne Pramuka tetap abadi.

Liriknya tidak pernah berubah dan terus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Banyak anggota Pramuka mengaku bahwa saat menyanyikan lagu ini, mereka merasa terhubung dengan sejarah panjang dan cita-cita luhur gerakan ini.

Dikutip dari Pramuka.or.id berikut Lirik Lagu Hymne Pramuka

Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia Tanah airku
Kami jadi pandumu
. (*)

Tombol Google News

Tags:

hymne pramuka sejarah Hymne Pramuka Husein Mutahar Gerakan Pramuka Indonesia lirik Hymne Pramuka makna Hymne Pramuka