KETIK, JOMBANG – Seorang siswa kelas 7 MTs Miftahul Ulum Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, meninggal dunia secara mendadak saat mengikuti kegiatan belajar pada Sabtu (15/11/2025) pagi. Pihak sekolah dan kepolisian memberikan keterangan lengkap mengenai kronologi peristiwa yang menimpa Muhammad Galang Mikail Zhafifulloh (12) tersebut.
Berangkat Tanpa Sarapan dari Rumah Nenek
Menurut informasi yang dihimpun, Galang tinggal bersama neneknya di Dusun Ngepung, Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang karena kedua orang tuanya telah bercerai.
Ayah kandungnya, Lantep Wibowo, berdomisili di Sidoarjo, sedangkan ibunya, Nur Muslikhatin, diketahui tinggal di Tulungagung.
Sehari sebelumnya, Galang sempat mengunjungi ibunya di Tulungagung dan kembali ke rumah neneknya sekitar pukul 21.00 WIB. Pada pagi hari kejadian, Galang berangkat ke sekolah tanpa sarapan atau membawa bekal seperti biasanya.
Mengikuti Kegiatan Membaca Al-Qur’an sebelum Jatuh Tak Sadar
Kepala MTs Miftahul Ulum Jarakkulon, Jogoroto, Jombang, Shofii menjelaskan bahwa Galang mengikuti kegiatan pembiasaan membaca Al-Qur’an sebagaimana rutinitas setiap pagi. Siswa menuliskan ayat dari rumah, namun tulisan Galang terlihat kurang rapi seperti biasanya.
“Saat menulis, tiba-tiba dia tidak sadar dan terjatuh dari bangku. Teman-teman dan guru langsung mengangkat korban ke UKS,” terang Shofii.
Di UKS, kondisi Galang semakin melemah hingga menunjukkan tanda-tanda nazak. Pihak sekolah kemudian memanggil petugas medis dari Puskesmas Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Polisi: Korban Kejang di Kelas dan Dinyatakan Meninggal oleh Puskesmas
Kapolsek Jogoroto, AKP M. Djulan, menerangkan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 08.25 WIB. Petugas medis yang datang menemukan sejumlah tanda medis yang menunjukkan korban sudah tidak bernyawa diantaranya.
Keluar banyak air liur dari mulut, kencing tidak terkendali, detak nadi tidak teraba, pupil melebar tanpa respons,.tekanan darah tidak terukur.
“Tim medis dari Puskesmas Jarak Kulon menyatakan korban telah meninggal dunia saat masih berada di sekolah,” ungkap Kapolsek.
Setelah dinyatakan meninggal, pihak sekolah membawa jenazah menggunakan mobil jenazah ke rumah neneknya di Dusun Ngepung. Tak lama kemudian, ayah kandung korban tiba dan jenazah dimakamkan di pemakaman umum dusun tersebut.
Polsek Jogoroto datang ke sekolah setelah menerima laporan sekitar pukul 11.00 WIB. Namun saat tiba, situasi sekolah sudah sepi. Petugas kemudian melakukan pengecekan ke Puskesmas serta rumah korban.
Sementara, keluarga korban membuat surat pernyataan di atas materai yang menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan musibah. Mereka tidak akan menuntut pihak manapun. Surat itu ditandatangani dan diketahui Kepala Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno.
Kapolsek menegaskan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun dugaan penganiayaan terhadap korban.
Pihak Sekolah Sampaikan Belasungkawa
MTs Miftahul Ulum turut berduka atas meninggalnya Galang. “Ini musibah yang sangat mengejutkan bagi kami. Semoga almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga diberi kesabaran,” ujar Kepala Sekolah Shofii. (*)
